Suara.com - Persiraja Banda Aceh masih menunggu hasil kajian dan penjelasan dari PSSI terkait permasalahan sanksi yang telah dijatuhkan FIFA untuk tim berjuluk Lantak Laju itu.
"Seperti apa nanti kita tunggu hasil dari diskusi PSSI dengan FIFA," kata Manajer Persiraja Banda Aceh, Ridha Mafdhul Gidong, seperti dimuat Antara, Kamis (4/4/2024).
Untuk diketahui, Persiraja memang mendapatkan sanksi larangan transfer pemain selama tiga periode dari FIFA.
![Semifinalis Liga 2 2023-2024, Persiraja Banda Aceh. [Dok. Persiraja Banda Aceh]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/07/67019-semifinalis-liga-2-2023-2024-persiraja-banda-aceh.jpg)
Banned yang sama juga diterima empat klub Tanah Air lainnya, Persija Jakarta, Sada Sumut, Persiwa Wamena dan Persikab Bandung.
Hukuman terhadap Persiraja dan Persija tersebut sudah efektif berlaku mulai 26 Januari 2024. Sedangkan, kepada Persikab dan Sada Sumut mulai 26 Februari lalu.
BACA JUGA: Kompetisi Antarklub ASEAN Siap Digelar Mulai Juli, Liga Champions Asia Tenggara?
Untuk Persiwa, hukuman sudah dijatuhkan sejak 12 Mei 2022 dan belum ditentukan kapan dicabut.
Gidong menyampaikan, pihaknya masih belum memahami seutuhnya sanksi yang dimaksudkan FIFA tersebut. Karena itu masih perlu penjelasan PSSI konkretnya seperti apa.
"Kita lihat dulu nanti sanksi konkret seperti apa yang disampaikan oleh PSSI. Karena ini penafsirannya masih multitafsir," ujarnya.
Baca Juga: Jadwal Masih Kacau, Erick Thohir Perintahkan LIB Susun Waktu Kompetisi Sampai 2027 Secara Tepat
Jika pun benar dilarang transfer pemain, kata Gidong, juga masih ambigu karena di Liga Indonesia, khususnya Persiraja tidak melakukan sistem kontrak pemain jangka panjang.
"Jadi per musim satu pemain yang dikontrak. Jadi kalau dibilang dilarang mentransfer pemain bagaimana, maka kita tunggu dari PSSI," tukas Mafdhul Gidong.