Tiap kompetisi internasional yang diikuti Inggris, slogan ini terus melekat. Seperti di Piala Dunia 1998. Kala itu, supoter Inggris sangat yakin dengan komposisi pemain Inggris di Prancis 1998.
Boleh dibilang kala itu, Glenn Hoddle membawa generasi emas Inggris. Skuat Inggris diisi oleh pemain sekaliber, David Seaman, Sol Campbell, Tony Adams, Gareth Southgate, hingga dua rissing star, Michael Owen dan David Beckham.
Tapi apa daya, nama terakhir justru dianggap biang kegagalan Inggris di Piala Dunia 1998. Insiden Beckham dengan Diego Simeone di babak 16 besar Prancis 1998 jadi cerita pahit tersendiri.
Berlanjut di Euro 2020, Football's Coming Home kembali bergema. Inggris kala itu dilatih oleh Kevin Keegan, komposisi skuatnya tak jauh berbeda dengan Prancis 1998.
Namun di lini tengah muncul nama baru yang kemudian menjelma jadi bintang yakni Steven Gerrard. Namun langkah Inggris di Belanda-Belgia 2000 hanya sampai babak fase grup-- ini capaian buruk Inggris seperti Euro 1980.
Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korsel, publik Inggris kembali yakin Football's Comming Home. Saat itu Inggris dilatih oleh Sven-Goran Eriksson.
Lini tengah Inggris kala itu digadang-gadang jadi yang terbaik di dunia. Mereka punya Paul Scholes, David Beckham, Nicky Butt, Joe Cole serta Owen Hargreaves.
Langkah Inggris terhenti di babak perempat final lewat gol indah Ronaldinho yang membuat mati kutu David Seaman. Di Euro 2004 Portugal pun Inggris terhenti di perempat final, pun dengan di Piala Dunia 2006.
Sementara di Piala Dunia 2010, mereka terhenti di babak 16 besar, Piala Dunia 2014 di fase grup, sedangkan di Piala Dunia 2018, mereka kalah di perebutan juara ketiga.
Baca Juga: Gimana Sepak Bola Inggris Mau Maju! Supoter The Three Lions Rusuh, Eks Man City: Menjijikkan
Sedangakn di Euro, pasca terhenti di babak 16 besar Euro 2016 Prancis, Inggris berturut-turut masuk final dan hasilnya sama jadi pecundang.
Entah apa yang salah dari Inggris, tiap main di laga final, skuat Inggris seperti demam panggung. Permainan apik yang mereka di babak berikutnya seolah buyar.
![Reaksi penyerang Inggris Harry Kane dan gelandang Inggris Jude Bellingham terlihat sedih usai kalah saat pertandingan sepak bola Final Euro 2024 antara Spanyol dan Inggris di Olympiastadion, Berlin, Jerman, Minggu (14/7/2024). [Tobias SCHWARZ / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/15/75780-euro-2024-spanyol-juara-euro-2024-timnas-inggris-harry-kane-jude-bellingham.jpg)
Ekspektasi yang tinggi serta sorotan media ditengarai jadi salah satu penyebab pemain Inggris tak bisa main lepas di laga menentukan.
Hal itu diakui oleh pelatih Gareth Southgate. Menurutnya, anak asuhnya tak mampu menguasai bola dan seperti kebingungan.
"Hari ini kami tidak menjaga penguasaan bola dengan baik, terutama saat kami bertahan. Mereka memberikan tekanan kepada kami dan kami harusnya bisa keluar dari itu," kata Southgate seperti dilansir dari Mail Online.
"Kami tidak mampu keluar dari tekanan dan itu membuat kami lelah. Apapun itu, Spanyol menjadi tim terbaik di turnamen in dan pantas mendapatkan gelar," sambungnya.