Andil Bom Hiroshima dalam Takdir Maarten Paes Perkuat Timnas Indonesia

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 16 September 2024 | 18:15 WIB
Andil Bom Hiroshima dalam Takdir Maarten Paes Perkuat Timnas Indonesia
Maarten Paes, Kiper Timnas Indonesia yang mencatatkan debut ciamiknya di Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Instagram/@maartenpaes)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di balik penyelamatan Maarten Paes yang heorik buat Timnas Indonesia, ada kisah pilu yang dialami oleh leluhurnya saat berada di Tanah Air. Leluhur itu adalah neneknya, Nel Appels-van Heyst.

Secara keturunan, Paes memang tidak punya darah Indonesia, tapi neneknya yang orang Belanda lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur.

Nenek Paes, Nel Appels-van Heyst dikabarkan lahir di Kediri pada 20 Maret 1940.

Diceritakan oleh Paes dalam akun YouTube FC Dallas, neneknya menetap selama lima-enam tahun di Indonesia.

Dia dikategorikan sebagai kelompok Blijvers atau orang asli Eropa yang lahir di Hindia Belanda sebelum Indonesia merdeka.

Tahun lahir nenek Paes bertepatan dengan situasi Indonesia yang sedang genting sebelum kemerdekaan, sekaligus sebelum Perang Dunia II pecah pada 1942 yang bikin situasi dunia carut-marut karena perang.

Maarten Paes bersama neneknya. (Instagram Maarten Paes)
Maarten Paes bersama neneknya. (Instagram Maarten Paes)

Saat tumbuh, van Heyst juga berada di periode terakhir penjajahan Belanda dan dimulainya invasi Jepang ke Indonesia pada 1942.

Dalam masa pendudukan Jepang, van Heyst yang merupakan orang Belanda asli harus menerima nasib hidup di kamp-kamp konsentrasi bentukan Spanyol dan Jepang sekaligus harus berpisah dengan ibunya yang meninggal di tempat isolasi.

Dalam catatan sejarah, kamp konsentrasi adalah “neraka bumi” paling nyata karena harus hidup sengsara dengan segala intimidasi dan perlakuan kejam dari musuh untuk melemahkan fisik hingga mental.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Tanpa Rumor, Rafael Struick Gabung Brisbane Roar

Untungnya nenek Paes bisa selamat sampai akhirnya kamp-kamp dibebaskan. Pasalnya, dikutip dari 3rd Degree, ditemukan fakta bahwa Jepang punya rencana untuk mengeksekusi tahanan perempuan Belanda pada 14 Agustus 1945.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI