Tak jarang, suporter rela menginap di luar hotel tim hanya untuk mendapatkan momen bertemu dengan para pemain.
Pengalaman Sandy Walsh tak hanya menyangkut dirinya, tetapi juga istrinya, Aislinn.
Pasangan ini sering kali menjadi pusat perhatian para penggemar.
Sandy Walsh mengungkapkan bahwa di bandara, ada orang-orang yang rela menunggu hingga delapan jam hanya untuk sekadar berfoto atau memberikan hadiah.
Menariknya, hadiah-hadiah itu lebih sering diterima oleh sang istri daripada dirinya, menunjukkan bagaimana fanatisme ini melampaui batas-batas konvensional.
Dalam kesehariannya di Jakarta, Sandy Walsh mengaku sulit untuk berjalan-jalan tanpa menarik perhatian.
Bahkan dengan upaya menyamar menggunakan masker dan kacamata, Sandy Walsh tetap dikenali oleh para penggemar.
Sandy Walsh menggambarkan bahwa satu foto bisa menjadi awal dari sesi swafoto yang berlangsung berjam-jam.
Sandy Walsh juga menceritakan kejadian unik ketika ia bertanya kepada manajer tim nasional, yang mengisahkan bahwa bahkan petugas polisi pun sering kali ingin berfoto dengannya.
Baca Juga: Vietnam Kok Bangga Banget Kalahkan 'Bocil' Timnas Indonesia? Malu Sama Statistik
Hal ini menunjukkan betapa besarnya dampak yang dimiliki pemain Timnas terhadap masyarakat luas.