Timnas Indonesia bukan tanpa kesempatan menyerang di laga melawan Australia sebelumnya. Dengan menempatkan 3 penyerang yang bergerak bebas, Indonesia bisa menciptakan beberapa kali ruang kosong.
Sayang pada pertemuan pertama, ruang-ruang kosong yang tercipta akibat pergerakan pemain depan, tidak diisi oleh pemain Indonesia lainnya.
STY besar kemungkinan menginstruksikan para bek sayap untuk lebih disiplin posisi agar struktur pertahanan tetap terjaga. Tapi, di pertemuan kedua nanti, Patrick Kluivert bisa mencari formula untuk mengatasi kekurangan ini.
Lebih membiarkan Calvin Verdonk, Kevin Diks, atau Sandy Walsh untuk membantu penyerangan, bisa jadi salah satu solusinya.
Namun pertahanan tetap harus diperhatikan oleh Kluivert agar serangan balik dari ruang kosong yang ditinggalkan bek sayap, tidak mudah ditembus atau dieksploitasi oleh Australia.
3. Pertajam Kemampuan Pemain dalam Mengambil Keputusan
Faktor lain yang mencolok dari permainan Timnas Indonesia menghadapi Australia saat masih dilatih STY adalah buruknya pengambilan keputusan oleh para pemain, khususnya di lini depan.
Jelas ini bukan hal yang mudah untuk dibenahi oleh Patrick Kluivert dalam kurung waktu dua bulan sebelum pertandingan. Meski begitu, ia harus menemukan formula terbaik untuk mengembangkan taktik Shin Tae-yong sebelumnya sehingga bisa berbuah hasil positif di kadang Australia nanti.
Kontributor: Aditia Rizki
Baca Juga: Putra Patrick Kluivert Cetak Gol ke Gawang Chelsea, Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia?