“Dalam pertandingan final ini, banyak permainan bagus yang dikeluarkan pemain mulai dari kemampuan dasar hingga kerjasama tim yang baik,” ujar Coach Mochi.
Ia menambahkan bahwa pengembangan bakat sepak bola putri harus dimulai sejak usia dini untuk menciptakan pemain yang memiliki pemahaman mendalam tentang sepak bola.
“Untuk menjadi pemain nasional jalannya masih panjang, namun ini permulaan bagus dengan memulai dari usia dini,” tandasnya.
President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono, menegaskan komitmennya dalam mendukung perkembangan sepak bola putri di Indonesia. Selain MilkLife Soccer Challenge, pihaknya juga menyelenggarakan Hydroplus Soccer League untuk kelompok umur (KU) 14 serta Hydroplus Pertiwi Cup bagi KU 14 dan KU 16.
“Rangkaian turnamen ini membuka mimpi atlet-atlet sepak bola putri untuk mengembangkan karir di masa yang akan datang. Serta diharapkan dapat menjadi cikal bakal terbentuknya pemain-pemain terbaik yang kelak mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” kata Victor.
Di puncak penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge All-Stars, diumumkan daftar pemain yang akan berlaga dalam Junior Soccer School and League (JSSL) di Singapura pada 17-20 April mendatang.
Sebanyak 24 pemain terbaik hasil seleksi dari delapan kota akan mewakili Indonesia di ajang internasional tersebut.
Menurut Head Coach Assistant MilkLife Soccer Challenge, Asep Sunarya, para pemain yang dipilih merupakan talenta terbaik berdasarkan kemampuan mengendalikan bola, postur tubuh, kelincahan, kerja sama tim, hingga semangat pantang menyerah.
“Kami sudah memantau bakat dari adik-adik ini sejak MilkLife Soccer Challenge 2023 di Kudus serta tujuh kota penyelenggaraan lainnya di tahun 2024,” ungkap Asep.
Baca Juga: Satoru Mochizuki: Ini Penting Agar Bisa Tembus Dunia