Infografis
Suara.com - Bek Timnas Indonesia Mees Hilgers stress. Sebab FC Twente kembali gagal meraih kemenangan dalam laga tandang usai bermain imbang 1-1 melawan FC Groningen.
Hasil ini memperpanjang tren negatif mereka sejak November, membuat bek Mees Hilgers tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya.
Menurut Mees Hilgers, timnya tampil lebih dominan sepanjang pertandingan, tetapi penyelesaian akhir yang kurang efektif menjadi kendala utama.
Twente sebenarnya memiliki cukup peluang untuk mencetak gol tambahan, namun kesempatan tersebut tak mampu dikonversi menjadi keunggulan.
Laga tersebut diawali dengan tekanan dari Twente, tetapi justru tuan rumah yang lebih dulu mencetak gol pada menit ke-32 melalui situasi bola mati.
Gol yang berawal dari rebound sepak pojok tersebut dinilai Hilgers sebagai sesuatu yang seharusnya bisa dihindari.
Meski tertinggal lebih dulu, Twente berhasil menyamakan kedudukan sebelum turun minum lewat eksekusi penalti Sem Steijn.
![Menurut Mees Hilgers, timnya tampil lebih dominan sepanjang pertandingan. [Instagram FC Twente]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/27/84679-mess-hilgers.jpg)
Momentum tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan untuk meraih kemenangan, namun dominasi mereka di babak kedua tetap tidak membuahkan hasil maksimal.
Terkait performa tandang yang belum membaik, Mees Hilgers sendiri mengaku masih mencari jawaban.
Baca Juga: Lini Tengah Ganas! Prediksi Garuda Calling Timnas Indonesia di Debut Patrick Kluivert
Ia bahkan merasa dukungan suporter Twente di laga tandang cukup luar biasa, tetapi hal itu belum cukup untuk membawa tim meraih kemenangan.
"Momen yang bagus untuk menyamakan skor dan melanjutkan permainan," kata Hilgers.
"Saya tidak tahu kenapa. Suporter kami bahkan lebih berisik daripada pendukung tuan rumah. Jadi, saya tidak punya jawaban," pungkasnya.
Dengan hasil ini, Twente harus segera menemukan solusi untuk mengatasi tren buruk mereka di laga tandang jika ingin tetap bersaing di papan atas klasemen.
Pada pekan ke-24 Eredivisie musim 2024/2025, Ajax tampil perkasa dan kokoh di puncak klasemen dengan perolehan 60 poin.
Tim yang bermarkas di Johan Cruyff Arena ini berhasil mengumpulkan 19 kemenangan, 3 hasil imbang, dan hanya 2 kali menelan kekalahan.
Dengan selisih gol yang mencolok, yaitu 34, Ajax menjadi tim yang paling produktif di liga dengan 52 gol.
Di posisi kedua, PSV Eindhoven terus menempel ketat Ajax dengan raihan 52 poin.
Meskipun terpaut 8 poin dari sang pemuncak klasemen, PSV menunjukkan performa yang konsisten dengan 16 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 4 kekalahan.
PSV juga menjadi tim dengan jumlah gol terbanyak di liga, yakni 73 gol.
Perebutan tiket ke kompetisi Eropa juga berlangsung sengit. FC Utrecht, Feyenoord, FC Twente, dan AZ Alkmaar bersaing ketat untuk mengamankan posisi di zona Eropa.
FC Utrecht berada di posisi ketiga dengan 46 poin, disusul Feyenoord dan FC Twente dengan masing-masing 44 dan 43 poin. AZ Alkmaar juga mengumpulkan 43 poin, menunjukkan ketatnya persaingan di papan atas.
Go Ahead Eagles tampil mengejutkan dengan menempati posisi ketujuh klasemen. Tim ini berhasil mengumpulkan 38 poin dari 24 pertandingan.
Diikuti SC Heerenveen, Fortuna Sittard, FC Groningen dan Heracles Almelo yang berada di posisi ke delapan hingga posisi ke sebelas.
Sementara itu, di papan bawah klasemen, persaingan untuk menghindari degradasi juga tak kalah sengit.
NAC Breda, N.E.C. Nijmegen, PEC Zwolle, Willem II Tilburg, Sparta Rotterdam, RKC Waalwijk, dan Almere City FC harus berjuang keras untuk mengamankan posisi mereka di Eredivisie musim depan.
Dengan beberapa pekan tersisa, persaingan di Eredivisie diprediksi akan semakin memanas.
Setiap pertandingan akan menjadi krusial bagi tim-tim yang berjuang untuk meraih gelar juara, tiket ke kompetisi Eropa, maupun menghindari degradasi. Para penggemar sepak bola di Belanda tentu tak sabar untuk menyaksikan akhir dari musim yang menarik ini.
