Proses naturalisasi yang akhirnya rampung pada awal tahun 2024 menjadi bukti nyata komitmennya untuk membela panji Merah Putih.
Karier sepak bola Diks terbilang cukup mentereng di Eropa. Ia merupakan jebolan akademi sepak bola Vitesse Arnhem, salah satu klub ternama di Belanda.
Bakatnya yang menonjol membawanya promosi ke tim utama Vitesse dan mencatatkan debut profesionalnya pada usia yang sangat muda. Penampilan impresifnya di Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda, menarik perhatian klub-klub besar Eropa.
Pada tahun 2016, Diks membuat langkah besar dengan bergabung bersama raksasa Italia, Fiorentina.
Meskipun persaingan di skuad Fiorentina cukup ketat, ia sempat mencicipi atmosfer Serie A dan mendapatkan pengalaman berharga bermain di level tertinggi. Setelah masa peminjaman di beberapa klub seperti Feyenoord dan Empoli, Diks kembali ke Belanda dan memperkuat FC Twente.
Perpindahannya ke FC Copenhagen, klub papan atas Liga Denmark, pada tahun 2021 menjadi titik balik penting dalam kariernya. Di Copenhagen, Diks menjelma menjadi pemain kunci di lini belakang.
Ia tampil reguler dan menunjukkan kualitasnya sebagai bek modern yang tidak hanya kuat dalam bertahan, namun juga memiliki kemampuan menyerang yang baik.
Kecepatan, kekuatan fisik, dan kemampuan membaca permainan menjadi beberapa keunggulan yang dimilikinya. Ia juga dikenal memiliki umpan-umpan akurat dari lini belakang yang seringkali menjadi awal mula serangan timnya.
Keputusan Kevin Diks untuk membela Timnas Indonesia disambut antusias oleh para suporter. Kehadirannya diharapkan dapat memperkuat lini belakang yang selama ini menjadi salah satu perhatian utama. Pengalaman bermain di Eropa, menghadapi pemain-pemain berkualitas, diyakini akan memberikan dampak positif bagi permainan Timnas Indonesia secara keseluruhan.
Baca Juga: Ryan Flamingo Kasih Kode Keras Gabung Timnas Indonesia
Diks sendiri mengungkapkan kebanggaannya bisa menjadi bagian dari Timnas Indonesia. Ia termotivasi untuk memberikan yang terbaik dan membantu timnas meraih prestasi yang lebih tinggi. Dukungan dari keluarga, terutama sang ibu, menjadi salah satu faktor pendorong utama dalam keputusannya untuk membela tanah leluhur.
Dengan postur tubuh yang ideal untuk seorang bek tengah, yakni sekitar 182 cm, Diks memiliki kemampuan duel udara yang baik. Selain itu, fleksibilitasnya juga menjadi nilai tambah, di mana ia mampu bermain di beberapa posisi di lini belakang, termasuk sebagai bek kanan. Kemampuan adaptasi ini tentu akan menjadi aset berharga bagi pelatih Timnas Indonesia dalam meracik strategi.
Kedatangan Kevin Diks menambah daftar pemain diaspora berkualitas yang kini memperkuat Timnas Indonesia. Bersama dengan pemain-pemain seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama, Diks diharapkan dapat membentuk tembok pertahanan yang sulit ditembus lawan. Sinergi antara pemain lokal dan pemain diaspora ini diyakini akan meningkatkan kualitas Timnas Indonesia secara signifikan.
Para penggemar sepak bola Indonesia tentu berharap Kevin Diks dapat segera beradaptasi dengan gaya permainan timnas dan memberikan kontribusi maksimal di setiap pertandingan. Debutnya bersama skuad Garuda menjadi momen yang sangat dinantikan. Kehadiran bek tangguh seperti Kevin Diks memberikan harapan baru bagi Timnas Indonesia untuk meraih mimpi-mimpi yang lebih tinggi di kancah sepak bola internasional.