Lanjut Miliano, Dennis akan selalu memberikan kritikan keras kepadanya.
"Dia selau mengawasi saya untuk semua hal dan memberikan pendapat yang sangat kritis," lanjutnya.
Menurut Miliano, ia tidak pernah bisa bekerja sama dengan baik dengan sang ayah.
"Jika kondisi sedang tidak baik, saya harus bekerja keras. Aku hampir tidak bisa melakukannya dengan baik bersamanya," kata Miliano.
"Kenyataan bahwa kami adalah ayah dan anak terkadang sulit baginya untuk dipisahkan. Itu tidak selalu jadi momen yang menyenangkan,"
Miliano Jonathans mengaku ada satu momen dalam hidupnya, rumah bagai neraka baginya. Momen pahit itu terjadi saat ia berusia 16 tahun.
Saat itu, Miliano bertanding dan ada pemandu bakat dari tim nasional Belanda yang juga ikut menonton.
Sayangnya, Miliano saat itu bermain buruk. Apa yang terjadi kemudian?
"Saat saya tiba di rumah, semuanya kacau. Saya benar-benar menjerit. Dia benar-benar marah kepada saya dan saya rasa dia tidak berbicara kepada saya selama dua minggu. Itu bukan saat-saat yang menyenangkan," kenang Miliano.
Baca Juga: Siap Sumpah WNI, Calon Penyerang Timnas Indonesia Bawa FC Volendam Promosi ke Eredivisie
Masih dari sumber yang sama, Miliano mengatakan bahwa ia belum bisa mengambil keputusan soal apakah mau membela Timnas Indonesia atau tidak.