Posisi bek tengah kiri menjadi titik yang selama ini belum memiliki figur dominan.
Meski ada nama Justin Hubner, usia yang masih muda dinilai belum cukup untuk menjadi andalan utama dalam skema permainan jangka panjang. Karena itu, Struijk dipandang sebagai solusi ideal, baik dari segi pengalaman maupun kualitas.
PSSI belakangan memang semakin aktif menggalang potensi pemain keturunan yang bermain di Eropa. Strategi ini dinilai efektif dalam meningkatkan daya saing Timnas Indonesia di level internasional.
Keberhasilan mendatangkan pemain-pemain seperti Shayne Pattynama, Sandy Walsh, dan Rafael Struick menjadi bukti bahwa pendekatan ini cukup menjanjikan.
Jika Struijk benar-benar menjalani proses naturalisasi, maka ia akan menjadi tambahan kekuatan signifikan menjelang agenda-agenda besar Timnas Indonesia, termasuk babak kualifikasi Piala Dunia dan ajang regional seperti Piala AFF.
Proses ini tentu tidak instan, namun kedekatan sang pemain dengan tim pelatih menunjukkan sinyal positif.
Meski hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari PSSI maupun sang pemain, keberadaan Pascal Struijk bersama tim pelatih di tribun menunjukkan adanya komunikasi aktif.