Pascal Struijk sendiri memang telah lama dikaitkan dengan potensi bergabung ke skuad Garuda.
Ia merupakan pemain berdarah Indonesia-Belanda yang memiliki kualitas mumpuni sebagai bek tengah.
Di musim 2024-2025, Struijk tampil mengesankan bersama Leeds United dengan torehan lima gol dari 35 laga sebelum mengalami cedera.
Postur tubuh menjulang dengan tinggi 190 sentimeter menjadi keunggulan utamanya di duel udara maupun saat mengawal lini belakang. Selain itu, kemampuannya dalam membantu serangan dan membaca permainan menjadikannya aset penting.
Jika proses naturalisasi berhasil dilakukan, kehadirannya dapat melengkapi kebutuhan formasi Timnas Indonesia racikan Kluivert yang kerap menggunakan pola 3-4-3.
Posisi bek tengah kiri menjadi titik yang selama ini belum memiliki figur dominan.
Meski ada nama Justin Hubner, usia yang masih muda dinilai belum cukup untuk menjadi andalan utama dalam skema permainan jangka panjang. Karena itu, Struijk dipandang sebagai solusi ideal, baik dari segi pengalaman maupun kualitas.
PSSI belakangan memang semakin aktif menggalang potensi pemain keturunan yang bermain di Eropa. Strategi ini dinilai efektif dalam meningkatkan daya saing Timnas Indonesia di level internasional.
Keberhasilan mendatangkan pemain-pemain seperti Shayne Pattynama, Sandy Walsh, dan Rafael Struick menjadi bukti bahwa pendekatan ini cukup menjanjikan.
Baca Juga: Demi Kalahkan Timnas Indonesia, Pemain China Digembleng Ala Shaolin Soccer
Jika Struijk benar-benar menjalani proses naturalisasi, maka ia akan menjadi tambahan kekuatan signifikan menjelang agenda-agenda besar Timnas Indonesia, termasuk babak kualifikasi Piala Dunia dan ajang regional seperti Piala AFF.
Proses ini tentu tidak instan, namun kedekatan sang pemain dengan tim pelatih menunjukkan sinyal positif.
Meski hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari PSSI maupun sang pemain, keberadaan Pascal Struijk bersama tim pelatih di tribun menunjukkan adanya komunikasi aktif.