Pengalaman Ferry Paulus

Kiprah Ferry Paulus di dunia sepak bola dimulai ketika dia membangun klub bernama Villa 2000 di Tangerang Selatan. Dari sana, dia lalu ditunjuk jadi manajer Timnas PSSI U-13 untuk mengikuti turnamen di Kamboja pada 2004.
Setelah itu, dia jadi manajer Timnas U-17 (2005-2006). Ferry sempat jadi Wakil Ketua Persatuan Sepak Bola Jakarta Selatan (PSJS), lalu jadi Ketua Pengurus Daerah (Pengda) PSSI DKI Jakarta untuk periode 2006-2011.
Rekam jejaknya itulah yang membawanya jadi anggota Exco PSSI periode 2007-2011. Setelah itu, mantan manajer PT Astra Motor Sales itu menjabat sebagai Ketua Umum Persija Jakarta periode 2011-2015.
Setelah itu, Ferry sempat menduduki kursi sebagai Presiden Persija Jakarta, tetapi kemudian turun level jadi Direktur Olahraga pada 2020. Dia selanjutnya memperoleh mandat untuk jadi Direktur Utama PT LIB pada 2022.
Ini bukan jabatannya di PT LIB. Sebab, pada awal tahun 2020, melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Ferry sempat menjadi salah satu Komisaris PT LIB bersama Hasani Abdulgani, Munafri Arifuddin, Endri Erawan, Sonhaji, dan Hakim Putratama.
Naiknya peringkat Liga Kamboja hingga mampu melewati Liga 1 Indonesia menjadi semacam 'alarm' sekaligus tantangan bagi Ferry Paulus dan jajarannya untuk segera melakukan inovasi dan perbaikan menyeluruh, baik dari sisi tata kelola liga, pemasaran, kualitas pertandingan, hingga pengembangan infrastruktur.
Jika tidak segera berbenah, bukan tidak mungkin liga-liga dari negara-negara kecil lainnya akan terus melesat dan meninggalkan Liga 1 Indonesia di belakang.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie
Baca Juga: Profil Satoshi Saito, Eks Pejabat FIFA dan AFC asal Jepang yang Jadi CEO Liga Kamboja