Menurutnya, langkah itu dilakukan agar tidak timbul persepsi bahwa ia memberikan perhatian khusus kepada satu atau dua kiper tertentu. Ia merasa bahwa semua penjaga gawang yang berpotensi membela Timnas Indonesia memiliki hak yang sama untuk dipantau dan dinilai secara objektif, tanpa harus memicu perdebatan di media sosial.
"Saya harus mengoreksi ini, karena itu tidak benar," tulis Sjoerd Woudenberg di akun Instagramnya.
"Saya juga menghapus foto di Palermo, bukan niat saya untuk terlalu memusatkan perhatian pada satu atau dua kiper."
"Karena setiap penjaga gawang itu penting, itulah sebabnya saya menghapus kedua foto itu."
"Jika anda melihat foto-foto lainnya, di Instagram saya selalu ada semua penjaga gawang bersama-sama."
Pelatih yang juga aktif membina kiper di klub Dewa United ini ingin memastikan proses pemantauan pemain diaspora dilakukan secara profesional dan proporsional.
Selain itu, latar belakang dari langkah tersebut juga menunjukkan betapa sensitifnya proses perekrutan pemain diaspora dalam konteks Timnas. Banyak warganet yang kerap bereaksi berlebihan saat ada indikasi bahwa pemain luar negeri akan bergabung dengan skuad Garuda.
Dalam konteks ini, Sjoerd tampaknya ingin menjaga agar proses scouting tetap berjalan tanpa tekanan publik yang berlebihan.
Peran pelatih kiper dalam pengembangan skuad nasional memang sangat vital. Ia bertanggung jawab bukan hanya dalam hal teknik dan latihan, tetapi juga dalam hal pemantauan calon-calon kiper yang layak memperkuat Timnas. Oleh sebab itu, menjaga netralitas dan profesionalisme menjadi bagian penting dari tugas tersebut.
Baca Juga: Bocoran Mengejutkan! China Bisa Lolos Piala Dunia 2026 meski Kalah dari Timnas Indonesia
Seiring makin dekatnya dua laga terakhir putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, berbagai nama kiper keturunan Indonesia memang terus mencuat. Selain Emil Audero dan Cyrus Margono, publik juga menanti-nantikan apakah akan ada nama baru yang masuk radar pelatih kepala Shin Tae-yong.