“Saya tidak tahu apa yang saya inginkan waktu itu (mengajukan paspor Belgia). Saya mempertimbangkan semua opsi saat itu, tapi Belanda pilihan utama saya,” kata Pascal Struijk.
Timnas Indonesia juga berkesempatan diperkuat oleh Pascal Struijk.
“Saya memiliki koneksi dengan Indonesia dari kakek dan nenek saya, yang meninggalkan Hindia Belanda (Indonesia) ke Belanda,” ujar bek 25 tahun ini.
“Di Indonesia, mereka rupanya tahu kalau saya punya darah Indonesia. (Saya) tak tahu bagaimana mereka mengetahuinya,” tutupnya.