Suara.com - Pujian patut diberikan kepada anak dari Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert yakni Justin Kluivert.
Ia menolak terkenal karena ayahnya yang merupakan legenda sepak bola dunia.
Sebagai pecinta sepak bola tentu mengenal siapa Patrick Kluivert. Mantan pemain tim nasional Belanda yang sukses bersama sejumlah tim top Eropa seperti Barcelona, Ajax Amsterdam, dan AC Milan.
Patrick Kluivert sekali menjuarai Liga Champions, satu La Liga, tiga Eredivisie, hingga satu Piala Super Eropa. Selama menjadi pemain total ia sudah bermain sebanyak 557 penampilan dengan catatan 245 gol.
Kluivert kini punya anak yang juga terjun di sepak bola. Dia adalah Justin Kluivert yang sudah memulai karier profesionalnya pada 2017.

Nama Justin Kluivert sedang harum bersama AFC Bournemouth pada Premier League 2024/2025. Mantan pemain AFC Ajax dan AS Roma itu berhasil menorehkan 12 gol dan enam assist dari 30 laga.
Justin membawa AFC Bournemouth ke peringkat kesepuluh klasemen sementara Premier League musim ini dengan 50 poin dari 34 partai. Mengingat kariernya yang masih panjang, tentu ada kans bagi sang pemain melampaui pencapaian ayahnya.
Sampai dengan saat ini, Justin Kluivert belum meraih gelar apa pun. Prestasi terbaiknya ialah runner-up Europa League 2016/2017 dan Piala Prancis 2021/2022.
Justin Kluivert menegaskan prestasi ayahnya adalah motivasi dirinya untuk berkembang. Ia tidak mau sukses hanya karena bayang-bayang ayahnya saja.
Baca Juga: Dilepeh Ajax, Simon Tahamata Kirim Sinyal Mau Jadi Dirtek Timnas Indonesia?
"Saya selalu menjadikan hal itu sebagai motivasi," ujar Justin dalam wawancara dengan Football Focus yang dilansir dari BBC.
"Itu membuat saya terdorong untuk menunjukkan kualitas saya, bukan hanya karena nama Kluivert di punggung saya," jelas pemain 26 tahun tersebut.
Lebih lanjut, Justin juga tahu tidak sedikit orang yang meremehkannya. Ia menyebut sejumlah orang menyebut sukses karena anak dari seorang legenda sepak bola dunia.
"Orang-orang selalu bertanya, 'Apakah dia memang hebat, atau hanya mendapat tempat karena ayahnya?'"
"Tekanan menciptakan berlian, dan begitulah seseorang dapat bersinar," tutur pemain yang telah mencetak gol dalam enam kompetisi top Eropa tersebut.
Mentereng di Kompetisi Eropa
![PSSI melalui Sekretaris Jenderalnya, Yunus Nusi, meminta Patrick Kluivert, pelatih baru Timnas Indonesia, untuk segera datang ke Indonesia. [Dok. IG @patrickkluivert9]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/29/99568-patrick-kluivert.jpg)
Justin Kluivert tidak hanya menunjukkan performa gemilang di Premier League.
Pemain berdarah Belanda itu juga menorehkan jejak impresif di berbagai liga top Eropa, menjadikannya salah satu penyerang yang paling berpengalaman lintas kompetisi.
Kluivert telah mencetak gol di enam liga elite Eropa. Ia pernah mencatatkan namanya di papan skor Serie A Italia ketika memperkuat AS Roma, mencetak gol di La Liga Spanyol bersama Valencia, di Ligue 1 Prancis saat berseragam OGC Nice, di Bundesliga Jerman kala membela RB Leipzig, serta di Eredivisie Belanda bersama klub masa kecilnya, Ajax Amsterdam.
Terbaru, ia juga mencetak gol di Premier League Inggris bersama AFC Bournemouth, klub yang dibelanya sejak 2023.
Menapaki karier profesional sejak 2017 pada usia 18 tahun, Kluivert telah berkelana ke berbagai negara dan berganti klub lima kali.
Namun di Bournemouth, ia tampak mulai menemukan stabilitas dan kembali menikmati permainannya.
Dengan rekam jejak yang begitu luas dan unik, Kluivert merasa dirinya pantas masuk dalam buku rekor dunia.
Ia mengklaim sebagai pemain pertama yang mencetak gol di enam kompetisi teratas Eropa.
“Saya rasa saya layak masuk dalam buku Guinness World Records,” ujar Kluivert penuh percaya diri.
Jika klaim tersebut benar dan diakui secara resmi, Kluivert bisa menorehkan sejarah sebagai pesepak bola pertama yang menggetarkan gawang lawan di semua dari enam liga top Eropa—sebuah pencapaian langka yang menegaskan kualitas sekaligus fleksibilitasnya sebagai pemain.