Dengan raihan satu poin, mereka kini berada di posisi ke-13 klasemen sementara Eredivisie dengan total 34 poin dari 31 pertandingan.
Meskipun secara matematis posisi mereka belum sepenuhnya aman dari ancaman degradasi, NEC hanya terpaut sembilan poin dari zona merah dengan tiga pertandingan tersisa.
Perjalanan NEC di musim ini sejatinya sempat menjanjikan saat mereka mampu bersaing di papan tengah. Namun, inkonsistensi performa membuat mereka terperosok ke papan bawah dan sulit bangkit di pekan-pekan krusial.
![Pemain keturunan milik Timnas Indonesia, Calvin Verdonk mengomentari kemenangan susah payah klubnya, NEC Nijmegen atas RKC Waalwijk. [Dok. IG NEC Nijmegen]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/13/68629-calvin-verdonk.jpg)
Peluang untuk tampil di kompetisi Eropa musim depan pun kian tipis akibat jarak poin dengan tim-tim papan atas yang semakin melebar.
Calvin Verdonk menyadari kondisi sulit yang sedang dihadapi timnya. Ia menilai bahwa musim ini bukanlah musim yang berjalan sesuai harapan bagi NEC.
Meski menyebut bahwa tim memiliki kualitas pemain yang mumpuni, Verdonk menilai hal itu tidak cukup karena konsistensi penampilan justru menjadi kelemahan terbesar mereka sepanjang musim.
Dalam situasi seperti ini, NEC perlu berharap banyak pada hasil tim-tim pesaing seperti Heerenveen dan Fortuna yang harus kehilangan poin di sisa pertandingan.
Harapan lolos ke zona Eropa pun lebih didasarkan pada kemungkinan "keajaiban" daripada strategi realistis, mengingat performa mereka belum menunjukkan perbaikan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
"Kami arus berharap Heerenveen atau Fortuna kehilangan poin. Mungkin kami bisa bermain tanpa tekanan sekarang dan hal-hal gila terjadi dalam tiga pertandingan terakhir. Namun, saya pikir itu akan sulit," kata Calvin Verdonk dikutip dari Forza NEC.
Baca Juga: Pacar Ole Romeny: Aku Bangga Padamu, Mmuuaahhh!
Eredivisie sebagai kompetisi kasta tertinggi sepak bola Belanda memang selalu menyajikan persaingan ketat di papan klasemen.