Suara.com - Dua gol yang dicetak oleh Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi mengantarkan PSG ke final Liga Champions 2024/2025.
Minus pemain bintang seperti Lionel Messi, Kylian Mbappe atau Neymar, PSG sukses ke Munich menantang Inter Milan. Catatan musim ini mengulang Liga Champions 2019/2020.
Melawan Arsenal di leg kedua babak semifinal Liga Champions, Parc des Princes, Paris, PSG cukup percaya diri karena modal kemenangan 1-0 pada leg pertama.
Catatan yang ditorehkan oleh anak asuh Luis Enrique ini patut diapresiasi. Apalagi PSG musim ini bukan tim bertabur bintang seperti saat diperkuat Lionel Messi, Mbappe ataupun Neymar beberapa musim lalu.
Menurut eks pemain Manchester United, Owen Hargreaves, Luis Enrique sukses dengan perjudian menukar bintang dengan pemain muda.
![PSG Tantang Inter Milan di Final Liga Champions: Rekor Buruk Arsenal [Instagram PSG]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/08/77837-psg.jpg)
Hargreaves menegaskan PSG memang layak untuk mencapai final Liga Champions dan menantang Inter Milan.
"Mereka telah datangkan pemain muda Prancis, mereka adalah tim yang hebat dan layak masuk ek final," ungkap Hargreaves seperti dilansir dari BBC Sports.
"Luis Enrique sangat paham bahwa mereka tak bisa hanya tergantung pada satu pemain saat main di Liga Champions. Mereka telah sukses melakukan itu dan sangat menarik untuk ditonton," tambahnya.
Pertanyaan sama juga disampaikan oleh eks bek Arsenal, Martin Keown. Menurut Keown, PSG yang tak memiliki pemain sekaliber Messi atapun Mbappe justru tunjukkan permainan tim yang lengkap.
Baca Juga: PSG vs Inter Milan di Final Liga Champions: Rekor Buruk Arsenal
"Bagi PSG, mereka tidak memiliki Neymar, Messi atau Mbappe, tapi itu tidak masalah. Sekarang mereka adalah tim yang lengkap. Saya belum pernah melihat pemain depan yang bekerja keras seperti ini," kata Keown.
"Ini adalah tim PSG yang luar biasa, dengan pemain muda dan banyak energi serta intensitas," ungkap pengamat sepak bola Prancis, Julien Laurens.
"Saya pikir tim ini akan menjadi menakutkan bagi lini belakang atau tengah tim mana pun, mereka sangat dominan sejak pergantian tahun. Pada akhirnya mereka telah menjadi tim terbaik di Eropa pada tahun ini," sambung Laurens.
PSG Menang Agregat 3-1
PSG menantang Inter Milan di final Liga Champions 2024/2025, setelah di babak semifinal singkirkan Arsenal, Kamis (8/5) dinihari WIB.
Pada leg kedua babak semifinal yang berlangsung di Paris, PSG menang dengan skor 2-1.
![PSG Tantang Inter Milan di Final Liga Champions: Rekor Buruk Arsenal [x.com/OptaJoe]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/08/84626-psg-vs-arsenal.jpg)
Dua gol kemenangan PSG dicetak oleh Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi, sedangkan Arsenal sempat memperkecil ketertinggalan lewat Bukayo Saka.
PSG melaju ke partai final dengan agregat 3-1 atas Arsenal setelah pada leg pertama menang 1-0 di Stadion Emirates, pekan lalu.
Secara statistik pada pertandingan ini Arsenal sebenarnya lebih unggul dengan 55 persen penguasaan bola dan melepaskan 19 tendangan, namun PSG dapat tampil lebih efektif.
Arsenal mengambil inisiatif menyerang pada pertandingan ini dan langsung menciptakan peluang melalui sundulan Declan Rice yang masih melebar dari gawang PSG.
The Gunners kembali memberikan ancaman, kali ini melalui tendangan dari Gabriel Martinelli yang masih dapat diselamatkan oleh kiper PSG Gianluigi Donnarumma.
Meski sempat ditekan oleh Arsenal, PSG dapat unggul terlebih dahulu pada menit ke-27 melalui gol yang dicetak Fabian Ruiz setelah menyambar bola rebound sehingga skor berubah menjadi 1-0.
PSG memiliki peluang untuk menggandakan keunggulan melalui tendangan yang dilepaskan oleh Bradley Barcola, akan tetapi dapat digagalkan oleh kiper Arsenal David Raya.
Memasuki babak kedua, Arsenal kembali mengambil inisiatif dan memiliki peluang melalui tendangan Bukayo Saka, namun bola masih dapat ditepis Donnarumma sehingga hanya membuahkan sepak pojok untuk tim tamu.
PSG memiliki peluang emas untuk menggandakan keunggulan setelah mendapatkan hadiah tendangan penalti dari wasit karena Myles Lewis-Skelly melakukan handsball di kotak terlarang.
Vitinha yang maju sebagai algojo gagal menambah keunggulan untuk PSG setelah eksekusi tendangan penaltinya masih dapat ditebak dan ditepis oleh David Raya.
Meski gagal menambah keunggulan lewat titik putih, PSG mampu mengubah skor menjadi 2-0 setelah sodoran umpan Ousmane Dembele dapat dikonversi menjadi gol lewat tendangan Achraf Hakimi pada menit 72.
Walau tertinggal dua gol, Arsenal belum menyerah dan mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 setelah Saka berhasil mencetak gol seusai melewati Donnarumma pada menit 76.
Pada waktu yang tersisa, Arsenal terus berupaya untuk setidaknya menyamakan kedudukan, akan tetapi hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-1 untuk kemenangan PSG tetap bertahan.
PSG: Donnarumma; Hakimi, Marquinhos, Pacho, Mendes (G. Ramos 88'); Joao Neves, Vitinha, Ruiz; Barcola (Dembele 70), Doue (L.Hernandez 74'), Kvaratskhelia.
Arsenal: Raya; Timber (White 83'), Saliba, Kiwior, Lewis-Skelly (Calafiori 68'); Odegaard, Partey, Rice; Saka, Merino, Martinelli Trossard 69').