Namun, posisinya di tim utama mulai digeser oleh performa solid Calvin Verdonk.
Situasi ini membuat peluang Pattynama untuk tampil reguler di timnas semakin mengecil.
Masa depan karier klubnya pun belum jelas, apakah ia akan kembali ke Eropa Utara atau menjajal Asia.
Jika tidak segera mendapat klub baru, peluang tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pun bisa terancam.
Kini, publik Indonesia menanti keputusan besar apa yang akan diambil Shayne Pattynama dalam waktu dekat.

Shayne Pattynama Menghilang
Setelah Nathan Tjoe-A-On yang menghilang dari skuat utama Swansea City, giliran pemain Timnas Indonesia lainnya, Shayne Pattynama tak ada dalam skuat inti klubnya, KAS Eupen.
Nama Shayne Pattynama tak masuk dalam daftar starting XI dan pemain cadangan saat KAS Eupen melakoni pertandingan lanjutan Challenger Pro League Belgia melawan Lokeren-Temse, Rabu (29/1) malam.
Dalam susunan pemain yang diturunkan, pelatih Mersad Selimbegovi tak memasukkan nama Shayne Pattynama. Pemain Timnas Indonesia itu terakhir membela KAS Euepen saat melawan Zulte Waregem pada 26 Januari 2025.
Baca Juga: 3 Pemain Keturunan Indonesia yang Proses Naturalisasinya 'Tergantung', Nasibnya Tidak Jelas
Lantas mengapa Shayne Pattynama tak dimainkan saat melawan Lokeren-Temse?
Dari catatan Transfermarkt, Shayne tak bisa dimainkan oleh pelatih Mersad disebabkan pemain 26 tahun itu mendapat hukuman akumulasi kartu kuning.
Sejauh ini, Shayne Pattynama telah dimainkan sebanyak 13 pertandingan oleh pelatih Mersad. Dari 13 laga itu, ia mendapatkan satu kali kartu kuning.
Kondisi berbeda justru dialami oleh Nathan Tjoe-A-On. Nama Nathan dicoret dari skuat Swansea City saat melawan Cardiff City, Sabtu (18/1) lalu.
Ini untuk kali pertama Nathan tidak masuk skuat inti Swansea City. Meski Nathan sendiri tidak memiliki banyak waktu untuk bermain di tim utama Swansea.
Di musim ini, Nathan hanya dimainkan 2 menit oleh Swansea City. Lantas ke mana Nathan Tjoe-A-On saat ini?