Suara.com - Kabar kurang menyenangkan kembali datang untuk dunia sepak bola nasional. Tim nasional Indonesia kembali harus menerima kenyataan pahit setelah FIFA secara resmi menjatuhkan sanksi terhadap Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI).
Kali ini, sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA terbilang lebih berat dibanding sebelumnya, dan menyasar langsung kepada organisasi induk sepak bola tanah air.
Sanksi ini muncul setelah pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dalam rilis resminya, FIFA mengumumkan bahwa PSSI dikenai dua bentuk sanksi sekaligus.
Pertama, denda sebesar 25.000 Swiss Franc atau setara kurang lebih Rp400 juta. Kedua, pengurangan kapasitas penonton stadion sebesar 15 persen untuk laga kandang selanjutnya.
Pengurangan kapasitas ini tentu berpotensi memberikan dampak besar, terutama bagi atmosfer pertandingan dan dukungan moral bagi para pemain timnas.
Laga terdekat yang kemungkinan besar akan terkena imbas dari sanksi ini adalah saat Timnas Indonesia menjamu China pada 5 Juni mendatang.
Kehilangan dukungan langsung dari 15 persen penonton bisa menjadi kerugian yang tidak kecil, mengingat pentingnya pertandingan tersebut dalam konteks kualifikasi.
Namun demikian, PSSI menjelaskan bahwa mereka diberi opsi alternatif oleh FIFA. Opsi tersebut adalah agar 15 persen kapasitas yang dikurangi itu dapat dialokasikan kepada komunitas khusus.
Selain itu, PSSI juga diwajibkan untuk memasang spanduk bertema anti-diskriminasi dalam pertandingan melawan China, sebagai bentuk kampanye positif atas nilai-nilai sportivitas dan inklusivitas dalam sepak bola.
Baca Juga: Gasak Bahrain, Daya Juang Timnas Futsal Putri Indonesia Patut Diapresiasi!
Sanksi ini dijatuhkan sebagai akibat dari tindakan diskriminatif yang dilakukan oleh sejumlah oknum suporter timnas Indonesia saat pertandingan melawan Bahrain.