Suara.com - Jadwal pertandingan yang harus dilakoni Emil Audero membuat situasi di Timnas Indonesia jadi genting. Oleh karena itu, perlukan PSSI memanggil Cyrus Margono?
Emil Audero yang belum lama ini resmi menjadi WNI itu berpotensi telat bergabung dengan Timnas Indonesia.
Padahal pemain 28 tahun tersebut menjadi kandidat terkuat mengisi pos penjaga gawang Timnas Indonesia saat melawan China, 5 Juni mendatang.
Hal itu bisa dipastikan karena Maarten Paes mendapat akumulasi kartu kuning sehingga absen melawan China.
Emil Audero menjadi kandidat paling kuat dan paling pas karena kualitasnya dipercaya tak jauh berbeda dengan Paes. Tapi, Emil diprediksi telat karena masih ada jadwal bermain di Serie B bersama Palermo.
Palermo finis di peringkat 8 klasemen Serie B 2024/25 sehingga masuk play-off promosi ke Serie A. Jika melaju sampai ke final, Emil baru akan selesai bertugas di Palermo pada 2 Juni 2025.
Waktu ini sangat mepet mengingat laga pertama Timnas melawan China akan berlangsung pada 5 Juni. Lantas, apakah PSSI perlu memanggil Cyrus Margono sebagai back-up?
Cyrus Margono merupakan kiper keturunan Indonesia yang saat ini bermain di Liga Kosovo bersama KF Dukagjini.

Ia bergabung ke KF Dukagjini pada 5 Februari 2025 dan kini sudah mengantongi 10 penampilan di Liga Kosovo dan sekali di Piala Kosovo.
Baca Juga: Mees Hilgers Ungkap Ada Perbedaan Suporter Belanda dan Indonesia, Apa Itu?
Penampilannya cukup impresif. Kiper berusia 23 tahun tersebut mencatatkan 5 kali clean sheet dan baru 10 kali kebobolan dari 10 laga.
Pada debutnya di Liga Kosovo, Cyrus Margono bahkan tampil sangat gemilang. Menghadapi FC Ballkani pada 7 Februari lalu, Cyrus melakukan 11 kali penyelamatan.
Catatan 11 penyelamatan itu menjadi penyelamatan terbanyak di Liga Kosovo sejak tahun 2022. Sayangnya, di laga debutnya itu, Cyrus menelan kekalahan 0-1.
Dengan statistik dan performanya yang sedang impresif itu, Cyrus Margono cukup layak untuk mendapat panggilan Timnas Indonesia.
Cyrus Margono Sempat Bertemu Pelatih Kiper Timnas Indonesia

Penjaga gawang muda keturunan Indonesia-Amerika, Cyrus Margono, baru-baru ini menarik perhatian publik Tanah Air setelah diketahui bertemu langsung dengan pelatih kiper Timnas Indonesia, Sjoerd Woudenberg.
Pertemuan tersebut menimbulkan spekulasi bahwa sang kiper berusia 23 tahun itu semakin dekat untuk memperkuat Tim Merah Putih di masa mendatang.
Momen pertemuan antara Cyrus dan Woudenberg diabadikan dalam sebuah foto yang diunggah Cyrus melalui Instagram Story-nya pada Rabu, 23 April 2025.
Dalam foto tersebut, terlihat Cyrus mengenakan jersey hitam, sedangkan Woudenberg tampil mengenakan seragam pelatih berwarna biru khas Timnas Indonesia.
Langkah ini menambah daftar panjang komunikasi intens antara PSSI dan para pemain diaspora yang potensial membela Indonesia.
Meski belum mendapat panggilan resmi, pertemuan ini menjadi sinyal positif bahwa peluang Cyrus untuk bergabung dengan skuad Garuda kian terbuka.
Cyrus Margono saat ini bermain untuk KF Dukagjini, klub peserta Superliga Kosovo.
Walau baru menjalani musim perdananya secara penuh, performa Cyrus tergolong konsisten dan menjanjikan. Hingga pekan ke-30, ia telah mencatatkan 12 penampilan di bawah mistar gawang.
Penampilan terakhirnya saat menghadapi FC Gjilani berakhir dengan skor imbang 1-1. Meski timnya gagal meraih kemenangan, aksi-aksi penyelamatan yang dilakukan Cyrus sukses mencuri perhatian.
Refleksnya yang tajam, kemampuan membaca arah bola, serta penempatan posisi yang akurat menjadi senjata utama yang membuatnya layak dilirik.
Berkat penampilan impresif tersebut, ia berhasil masuk dalam daftar “Team of The Week” di kompetisi Liga Kosovo — sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa kualitasnya patut diperhitungkan, bukan hanya di level klub, tetapi juga sebagai calon penjaga gawang Timnas Indonesia.
Lahir di Amerika Serikat dari orang tua keturunan Indonesia, Cyrus Margono termasuk dalam kategori pemain diaspora yang dapat membela Indonesia secara resmi, sesuai dengan regulasi FIFA.
Situasi ini serupa dengan sejumlah pemain naturalisasi seperti Jordi Amat, Shayne Pattynama, dan Sandy Walsh yang kini menjadi tulang punggung Timnas.
Dengan usia yang masih sangat muda — 23 tahun — Cyrus memiliki waktu yang panjang untuk terus berkembang.
Jika performanya tetap stabil atau bahkan meningkat, bukan tidak mungkin ia akan bersaing secara langsung dengan kiper-kiper andalan saat ini seperti Ernando Ari dan Nadeo Argawinata.
Keberadaan Cyrus juga sejalan dengan visi PSSI yang kini semakin terbuka terhadap pemain diaspora, terlebih yang memiliki pengalaman bermain di luar negeri dan mampu menunjukkan konsistensi.
Jika melihat perkembangan yang ada, masa depan Cyrus Margono tampak cukup cerah. Konsistensinya di level klub serta komunikasi aktif dengan pihak Timnas Indonesia menjadi fondasi kuat untuk kemungkinan pemanggilan ke tim nasional dalam waktu dekat.
Perjalanan Cyrus juga bisa menjadi inspirasi bagi pemain muda lainnya bahwa jalur internasional bukanlah hal mustahil, selama dibarengi dengan kerja keras dan dedikasi tinggi.
Bila akhirnya dipercaya mengenakan seragam Merah Putih, Cyrus Margono bisa menjadi aset berharga untuk Timnas Indonesia di berbagai ajang internasional, termasuk Kualifikasi Piala Dunia maupun Piala Asia mendatang.
Dengan segala potensi yang dimilikinya, publik sepak bola Indonesia patut menantikan langkah besar selanjutnya dari Cyrus Margono, kiper diaspora yang diam-diam sedang membuka jalan menuju skuad Garuda.
Kontributor: Aditia Rizki