- Manchester City menunjukkan kebangkitan dengan delapan kemenangan beruntun, memangkas selisih dua poin dari pemuncak klasemen Arsenal.
- Pep Guardiola menunjuk Piala Dunia Antarklub FIFA dan kamp pramusim di Florida sebagai titik balik energi tim.
- Periode Oktober hingga Desember 2024 menjadi masa sulit di mana City hanya meraih satu kemenangan dari 13 laga.
Suara.com - Manchester City kembali menemukan momentumnya dalam perburuan gelar Premier League musim ini.
Setelah sempat terpuruk pada musim lalu, tim asuhan Pep Guardiola kini bangkit dengan catatan impresif delapan kemenangan beruntun, sekaligus memangkas jarak dengan pemuncak klasemen Arsenal menjadi hanya dua poin.
Guardiola mengungkapkan bahwa kebangkitan City berawal dari perubahan besar dalam energi dan suasana tim, yang mulai terasa sejak partisipasi mereka di Piala Dunia Antarklub FIFA pada musim panas lalu.
“Ada sesuatu seperti kabut yang menyelimuti Manchester. Kami kehilangan energi musim lalu,” ujar Guardiola dilansir dari TNT Sports.
Pada musim 2024/2025, Manchester City gagal melanjutkan dominasinya di Liga Inggris.
Ambisi meraih gelar kelima secara beruntun kandas setelah Liverpool tampil luar biasa di bawah pelatih anyar Arne Slot.
City hanya mampu finis di posisi ketiga, tertinggal 13 poin dari sang juara.
Periode Oktober hingga Desember 2024 menjadi masa paling sulit.
Dalam kurun tersebut, City hanya meraih satu kemenangan dari 13 pertandingan di semua kompetisi, dengan sembilan kekalahan yang membuat peluang mereka di liga dan Liga Champions runtuh.
Baca Juga: Emosi Cole Palmer Meledak, Maresca Dihadapkan Dilema Jelang Chelsea vs Bournemouth
Meski gagal membawa pulang trofi Piala Dunia Antarklub usai kalah dari Al Hilal, Guardiola menilai turnamen tersebut justru menjadi titik balik penting.
City sempat menundukkan Wydad Casablanca, Al Ain, dan Juventus, dan performa itulah yang kembali menumbuhkan kepercayaan diri skuad menjelang musim baru.
“Bukan soal kami tidak juara, tapi bagaimana kami bermain. Kami sangat bagus di sana,” ungkap Guardiola.
Guardiola juga menyoroti kamp latihan pramusim di Boca Raton, Florida, sebagai kunci perubahan atmosfer tim.
“Kami berada di depan pantai, semua orang bahagia. Banyak makan malam bersama, banyak diskusi tentang apa yang harus kami lakukan musim ini,” jelasnya.
Dalam momen tersebut, Guardiola bersama staf pelatih menyadari adanya perubahan signifikan dalam mentalitas tim.