Potret Ayah Stefano Lilipaly: Kakek Rasa Atlet, Badannya Masih Kekar

Suara.com - Pemain keturunan Indonesia, Stefano Lilipaly resmi bergabung bersama 31 pemain yang dipanggil pelatih Patrick Kluivert untuk TC di Bali.

Timnas Indonesia direncanakan menjalani TC di Pulau Dewata pada 26 Mei 2025 jelang laga krusial melawan China dan Jepang.

Timnas Indonesia akan jalani pertandingan lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2025 melawan China pada 5 Juni 2025.

Lima hari kemudian, skuat Garuda akan terbang ke Jepang. Di dua partai krusial ini, Jay Idzes dkk wajib meraih hasil maksimal demi jaga asa ke Piala Dunia 2026.

Dipanggilnya Stefano Lilipaly oleh Kluivert disambut positif oleh publik sepak bola nasional.

Stefano Lilipaly terakhir membela Timnas Indonesia pada laga melawan Turkmenistan pada 8 Septmber 2023.

Saat itu Shin Tae-yong masih melatih Timnas Indonesia. Pada laga terakhirnya itu, Fano--sapaan akrabnya mencetak 1 assist untuk gol yang dicetak oleh Egy Maulana Vikri.

Pemanggilan Stefano Lilipaly oleh Kluivert terbilang cukup masuk akal jika melihat perfomancennya bersama Borneo FC di BRI Liga 1 2024/2025.

Di musim ini, Stefano Lilipaly sudah mengantongi 23 pertandingan dan mencetak 5 gol serta 4 assist.

Baca Juga: Tak Perlu Dibantah, Sektor Sayap Kiri Garuda Paling Layak Diberikan kepada "si Loopy"

Meski sudah berusia 35 tahun, Fano memiliki keunggulan soal kecepatan dan dribbling. Ia dikenal sebagai pemain gesit yang beroperasi di sisi sayap.

Latar Belakang Stefano Lilipaly

Stefano Lilipaly merupakan putra dari Ron Lilipaly dan wanita Belanda, Adriana.

Stefano Lilipaly kelahiran Arnhem, Belanda pada 10 Januari 1990. Ia saat ini sudah memiliki dua orang anak, Jax Elion Lilipaly dan Zayn Wholfe Lilipaly.

Yang menarik, ayah Fano, Ron Lilipaly meski berstatus sebagai kakek terlihat memiliki badan sangat bugar layaknya atlet.

Dari postingan foto di akun Facebook miliknya, Ron punya postur tubuh tinggi besar.