Suara.com - PSSI ternyata memberikan sederet tugas bagi Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat atau Head of Scouting sepak bola nasional. Dalam tugas itu, Simon tak hanya bertugas mengurusi tim laki-laki saja.
Media asal Belanda, AT5, sebetulnya sudah lebih awal mengungkapkan kepastian bergabungnya Simon Tahamata bersama PSSI. Informasi tersebut didapatkan media tersebut langsung dari manajer Simon.
Menurut informasi yang didapatkan AT5, Simon ternyata tak hanya mengurusi Timnas Indonesia laki-laki saja. “Tahamata yang berusia 68 tahun akan menjadi pencari bakat untuk tim putra dan putri,” tulis keterangan AT5.
Manajer Simon juga mengungkapkan bahwa Simon bakal segera terbang ke Jakarta untuk memulai pekerjaannya di Indonesia. Dia mengakui bahwa sosok kelahiran Maluku ini sangat dihormati di Indonesia.
“Dia akan segera bertanggung jawab atas bakat dan pemain baru untuk kedua tim nasional. Semua orang di Indonesia sangat menghormatinya sebagai pribadi, nama, karya, dan masa lalunya,” ujar manajer Simon.
Menurut manajer Simon, PSSI akan memberikan keleluasaan ruang gerak agar Simon Tahamata bisa bekerja secara maksimal dan optimal sebagai Head of Scouting sepak bola nasional di PSSI pimpinan Erick Thohir.
“Mereka akan segera memberinya semua ruang untuk bekerja demi tujuannya: menjadi lebih bik, lebih baik, dan lebih baik lagi,” ujar manajer Simon.
Selain itu, sang manajer juga membocorkan alasan lainnya yang mendorong Simon menerima pekerjaan ini. Salah satunya yakni karena faktor Patrick Kluivert yang saat ini menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia.
“Dia bisa melakukannya dengan sangat baik. Jadi ya, Kluivert memang menjadi salah satu alasan untuk Simon Tahamata mengatakan ya pada pekerjaan ini,” ujar sang manajer kepada media tersebut.
Baca Juga: Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, merasa sangat antusias ketika memperkenalkan Simon Tahamata sebagai kepala pemandu bakat baru yang nantinya bakal bertugas membantu PSSI dan Timnas Indonesia.
Dalam perannya sebagai Kepala Pemandu Bakat, Simon Tahamata akan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan merekrut talenta potensial baik dari dalam negeri maupun diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya di Belanda.
Selain itu, dia akan bekerja sama erat dengan pelatih Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, Nova Arianto dan lain-lainnya untuk memastikan keberlanjutan, kualitas serta perkembangan Timnas dan sepak bola Indonesia.
“Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI. Pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia,” ujar Erick Thohir dikutip dari situs resmi federasi.
Itulah sekelumit informasi mengenai bergabungnya Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting) di tubuh PSSI.
Kehadiran sosok yang memiliki rekam jejak panjang di sepak bola Eropa ini diharapkan bisa membawa angin segar bagi pengembangan sepak bola nasional, baik di sektor putra maupun putri.
Langkah PSSI mendatangkan Tahamata dinilai sebagai upaya strategis yang mencerminkan keseriusan federasi dalam membangun fondasi kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia.
Dengan pengalamannya sebagai mantan pemain Ajax Amsterdam dan pelatih muda di berbagai klub Eropa, Simon diharapkan mampu menemukan talenta-talenta tersembunyi yang bisa menjadi tulang punggung Timnas di masa depan.
Keterlibatan Tahamata juga membawa harapan besar akan sinergi yang lebih baik antara pembinaan usia dini dengan pembentukan tim nasional yang kompetitif.
Fokus pencarian bakat tidak hanya terbatas pada pemain yang ada di Tanah Air, namun juga melibatkan scouting terhadap pemain keturunan Indonesia yang berkarier di luar negeri, terutama di Belanda yang menjadi basis kuat diaspora Indonesia.
Dengan dukungan dari pelatih kepala Patrick Kluivert dan staf pelatih lainnya, serta dukungan penuh dari PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir, Simon Tahamata diharapkan dapat menciptakan sistem scouting yang modern, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Harapan besar kini bertumpu pada Simon Tahamata untuk menorehkan perubahan positif. Kita nantikan bagaimana kontribusi dan langkah nyata sang legenda dalam menggali dan mengembangkan potensi besar anak-anak bangsa demi kejayaan sepak bola Indonesia di level regional maupun dunia.
Kontributor: Muh Faiz