Tiba-tiba Memble, Vietnam Diminta Ikuti Jejak Timnas Indonesia dan Malaysia

Minggu, 15 Juni 2025 | 17:24 WIB
Tiba-tiba Memble, Vietnam Diminta Ikuti Jejak Timnas Indonesia dan Malaysia
Penyerang Timnas Vietnam, Nguyen Xuan Son. (instagram.com/@rafaelson_10)

Suara.com - Prestasi tim nasional Vietnam yang menjadi memble akhir-akhir ini membuat mereka disarankan mencari pemain keturunan untuk menambah kekuatan tim agar tak semakin tertinggal.

Taktik menaturalisais pemain keturunan sudah lebih dahulu dilakukan Timnas Indonesia yang kini menjelma sebagai 'kuda hitam' Asia.

Berkat pemain-pemain keturunan Timnas Indonesia kini berpotensi berlaga di Piala Dunia 2026 meski perjuangan yang harus dilakukan begitu berat.

Skuad Timnas Indonesia. (pssi.org)
Skuad Timnas Indonesia. (pssi.org)

Skuad Garuda harus bisa menjadi salah satu juara grup di ronde keempat Kualifikasi zona Asia agar mimpi tampil di kejuaraan paling bergengsi di dunia menjadi kenyataan.

Langkah Timnas Indonesia merekrut pemain keturunan diikuti Malaysia.

Terbaru bahkan, Malaysia sukses habisi Vietnam empat gol tanpa balas dalam laga Kualifikasi Piala Asia 2027. Hasil tersebut terbilang cukup mengejutkan karena biasa Vietnam lebih diunngulkan bisa menang.

Situasi ini membuat Vietnam mendapat sorotan karena adanya penurunan penampilan dari para pesaingnya di Asia Tenggara seperti Timnas Indonesia dan Malaysia.

Pertandingan antara Timnas Vietnam melawan Malaysia (dok. dantri.com.vn)
Pertandingan antara Timnas Vietnam melawan Malaysia (dok. dantri.com.vn)

Bahkan, media setempat Soha.vn menyarankan agar Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) serius menajalani program naturalisasi seperti Timnas Indonesia dan Malaysia.

VFF bisa memprioritaskan pemain keturunan yang bermain di luar negeri, kemudian membuka peluang bagi pemain asing murni yang bersedia menjadi warga negara Vietnam.

Baca Juga: Mikel Jauregizar, Pemain Keturunan Incaran Malaysia Berbanderol Rp521,45 Miliar

“Untuk mempromosikan naturalisasi, Timnas Vietnam memiliki dua sumber daya. Prioritas pertama adalah pemain Vietnam di luar negeri, kemudian pemain asing,” tulis Soha.

“Bagi pemain Vietnam di luar negeri, proses naturalisasi akan lebih mudah dan minim kontroversi, mereka juga bisa langsung digunakan dalam jumlah besar, tapi, pasokannya sangat terbatas,” jelasnya.

VFF sebenarnya sudah menjalankan program naturalisasi seperti Malaysia dan Timnas Indonesia seperti hadirnya dua pemain yakni Jason Pendant dan Nguyen Filip.

Namun, kehadiran Jason Pendant dan Nguyen Filip belum memberikan dampak signifikan terhadap performa Timnas Vietnam di level internasional.

Keduanya masih memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan gaya bermain dan atmosfer kompetisi di kawasan Asia Tenggara, yang cukup berbeda dengan pengalaman mereka di luar negeri.

Selain itu, pelatih Timnas Vietnam juga menghadapi tantangan dalam menyatukan para pemain keturunan dengan pemain lokal yang sudah lebih dulu menghuni skuad.

Proses integrasi ini bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga menyangkut komunikasi, kultur, dan pemahaman taktik.

Di sisi lain, tekanan publik dan media terhadap Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) semakin besar.

Banyak pihak menilai bahwa jika VFF tidak segera mengambil langkah progresif seperti yang dilakukan Indonesia dan Malaysia, maka Vietnam akan semakin tertinggal, tidak hanya di tingkat regional, tetapi juga di kancah Asia yang lebih luas.

Beberapa analis sepak bola Vietnam menyebut bahwa langkah agresif dalam mencari dan merekrut pemain keturunan dari Eropa dan Amerika Serikat bisa menjadi solusi jangka pendek untuk mengangkat prestasi.

Namun, langkah itu tetap harus diimbangi dengan pembinaan pemain muda lokal agar Vietnam tetap memiliki fondasi kuat dalam jangka panjang.

Dengan tekanan hasil yang terus meningkat dan persaingan yang semakin ketat, keputusan VFF dalam waktu dekat akan sangat menentukan arah masa depan sepak bola Vietnam, terutama dalam upaya mereka menjaga posisi sebagai salah satu kekuatan utama di Asia Tenggara.

Tak hanya itu, VFF juga didesak untuk membentuk tim pencari bakat (scouting) yang aktif memantau pemain-pemain berdarah Vietnam yang berkarier di luar negeri, terutama di Eropa, Amerika Utara, dan Australia.

Banyak diaspora Vietnam yang memiliki potensi besar namun belum tersentuh program pengembangan atau naturalisasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI