Suara.com - Kabar baik datang dari pemain keturunan Timnas Indonesia yang beragama muslim yaitu Ragnar Oratmangoen setelah dilaporkan pulih dari masalah kesehatan.
Itu setelah unggahan klub asal Belgia, FCV Dender memperlihatkan Ragnar Oratmangoen yang sudah kembali berlatih setelah absen sejak lama.
FCV Dender kembali menggelar latihan perdana menyambut Liga Belgia 2025/2026 di mana Ragnar Oratmangoen sudah ikut berlatih, Kamis (19/6/2025).
Oratmangoen sempat absen sejak Maret 2025, bukan karena cedera akibat main sepak bola.
FCV Dender menjelaskan pemain berusia 27 tahun itu terjangkit virus yang jenisnya tidak diungkap.
Bukan hanya untuk Dender, kabar ini bagus untuk Timnas Indonesia karena Ragnar sangat berpengaruh di lini depan tim asuhan Patrick Kluivert.
Rencananya, Timnas Indonesia akan melakoni dua pertandingan uji coba pada periode FIFA Matchday yang berlangsung pada 1-9 September 2025.
Kabarnya, Timnas Indonesia akan menghadapi dua tim dari Timur Tengah yaitu Kuwait dan Lebanon.
Dua negara itu dijadikan persiapan skuad Garuda sebelum terjun di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober mendatang.
Baca Juga: PSSI Rilis Calon Pemain Liga 1 All Star, Kental Aroma Timnas Indonesia?
Sebab, lawan-lawan Timnas Indonesia berasal dari Timur Tengah seperti Oman, Irak, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
Akibat virus itu, pesepak bola kelahiran Oss, Belanda, ini tidak bisa membela Timnas Indonesia dalam dua laga terakhir putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Tanpa Oratmangoen, Timnas Indonesia menang 1-0 atas Timnas China pada 5 Juni 2025, namun keok 0-6 dari Timnas Jepang pada lima hari berselang.
Kembalinya Ragnar Oratmangoen ke lapangan tentu menjadi suntikan moral bagi skuad Garuda, terutama jelang masa-masa krusial menuju putaran keempat kualifikasi.
Gaya bermain Ragnar yang agresif dan mampu bermain di berbagai posisi lini depan menjadikannya senjata fleksibel bagi Patrick Kluivert, terutama saat menghadapi tim-tim yang mengandalkan kekuatan fisik dan pressing tinggi seperti tim-tim dari Timur Tengah.
Kondisi fisik Ragnar kini tengah dipantau secara ketat oleh tim medis FCV Dender dan PSSI, karena meski sudah kembali berlatih, proses pemulihan total pasca-terjangkit virus tetap harus dilakukan secara bertahap.
Kluivert diyakini tidak akan terburu-buru memainkannya secara penuh di laga uji coba mendatang, dan lebih memilih memberinya menit bermain secara bertahap agar kembali menemukan ritme permainan.
Di sisi lain, pelatih Patrick Kluivert akan punya lebih banyak opsi taktis dengan kembalinya Ragnar. Ia bisa ditempatkan sebagai sayap kiri, second striker, bahkan gelandang serang, tergantung pada strategi yang akan diterapkan.
Kombinasi Ragnar dengan pemain-pemain seperti Rafael Struick, Marselino Ferdinan, atau Hokky Caraka bisa menjadi alternatif baru dalam membongkar pertahanan lawan.
Dengan kompetisi Liga Belgia yang segera dimulai dan FIFA Matchday yang tinggal beberapa bulan lagi, kembalinya Ragnar Oratmangoen menjadi sinyal positif bahwa Timnas Indonesia akan tampil dengan kekuatan lebih komplet.
Harapannya, ia bisa mencapai performa terbaiknya tepat waktu dan membawa dampak besar saat Indonesia bertarung di babak kualifikasi paling penting dalam sejarah sepak bola nasional.
Selain aspek teknis, kembalinya Ragnar Oratmangoen juga membawa pengaruh penting dari sisi mentalitas tim.
Pemain yang memiliki darah Maluku itu dikenal sebagai sosok pekerja keras dan tidak mudah menyerah, kualitas yang sangat dibutuhkan saat Timnas Indonesia menghadapi tekanan di level tertinggi.
Pengalaman bermain di kompetisi Eropa, terutama di Liga Belanda dan Belgia, menjadikan Ragnar salah satu pemain yang bisa menjaga stabilitas permainan saat tim dalam kondisi tertekan.