Suara.com - Pemain keturunan dengan harga Rp17,3 miliar berdarah Curacao bisa dilirik Timnas Indonesia untuk bertarung di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia akan bertarung di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober mendatang.
Keberhasilan Tim Garuda lolos ke tahap ini tak lepas dari kesuksesannya finis di empat besar grup C di ronde ketiga beberapa waktu lalu.
Di ronde keempat ini, Timnas Indonesia akan bersaing dengan lima tim dari Timur Tengah untuk memperebutkan dua tiket otomatis ke Piala Dunia 2026.
Karena menghadapi tim-tim Timur Tengah yang tergolong tangguh, Tim Merah Putih diharapkan mau menambah pemain keturunan baru.
Salah satu pemain keturunan yang bisa jadi tambahan adalah pemain keturunan Curacao, yakni Tommy St Jago.
Posisi aslinya sendiri adalah bek tengah. Meski posisi itu menumpuk di skuad Indonesia, tetap saja St Jago bisa menjadi tambahan penting.
Pemain berusia 25 tahun itu bisa jadi tambahan penting karena posturnya yang mencapai 186 cm dan membuatnya tangguh dalam berduel.
Selain itu, ia bisa dipasang sebagai bek kanan dan bisa bersaing dengan Kevin Diks ataupun Sandy Walsh di ronde keempat.
Baca Juga: Nasib Gelandang Timnas Indonesia Ditinggal Belasan Pemain di Persib Bandung
Lantas seperti apa sepak terjang Tommy St Jago? Mengapa dirinya layak dilirik Timnas Indonesia untuk ronde keempat?
Bek Tangguh di 7 Liga Top Eropa
Tommy St Jago merupakan bek berkebangsaan Belanda dan Curacao yang lahir di Utrecht pada 3 Januari 2000 atau saat ini berusia 25 tahun.
Meski memegang paspor Belanda dan Curacao, St Jago punya darah keturunan Indonesia. Alhasil, ia bisa membela tiga negara tersebut.
Hanya saja, St Jago baru pernah membela Timnas Belanda di level kelompok umur, yakni bersama De Oranje U-17 dan U-18.
Karena baru bermain di level kelompok umur, maka pemain jebolan Ajax Amsterdam dan FC Utrecht ini bisa dipinang oleh Curacao ataupun Timnas Indonesia.
Berbicara soal kariernya, St Jago memulai kiprahnya di akademi Ajax dan FC Utrecht. Ia berhasil menembus level profesional pada musim 2019/2020.
Tercatat, St Jago pernah jadi andalan tim utama FC Utrecht hingga musim 2022/2023. Namun pada di musim panas 2023, dirinya harus dilepas ke Willem II dengan gratis.
Di Willem II, St Jago bermain selama dua musim dengan menorehkan 64 penampilan dan mencetak empat gol di segala ajang.
Sayangnya di musim terakhirnya, Willem II terdegradasi usai tumbang dari SC Telstar di Playoff degradasi Eredivisie 2024/2025.
Hal ini membuat St Jago kemudian dipinang oleh tim Belgia, KV Mechelen pada musim panas 2025 ini dengan status bebas transfer.
Bukan tanpa alasan KV Mechelen merekrutnya. Pasalnya, St Jago masuk dalam salah satu dari 15 bek terbaik di tujuh liga top Eropa dalam memenangkan duel.
Dilansir dari cuitan @DataMB_, St Jago berada di ranking 13 dari 15 bek yang paling banyak memenangkan duel di tujuh liga top Eropa.
St Jago tercatat memenangkan 151 duel dengan lawan sepanjang 2024/2025, dan hanya kalah 28 duel dari kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, yang ada di posisi ketiga.
Karena kepiawaiannya dalam memenangkan duel, maka St Jago bisa jadi tambahan penting bagi Timnas Indonesia di ronde keempat.
Apalagi lawan-lawan Indonesia di ronde keempat diisi oleh tim-tim Timur Tengah yang mengutamakan kekuatan fisik dan duel-duel udara untuk mencetak gol.
(Felix Indra Jaya)