Suara.com - Nasib Mees Hilgers di FC Twente kini berada di persimpangan jalan. Bek keturunan Indonesia berusia 24 tahun itu sedang santer dikabarkan bakal hengkang dari klub yang telah membesarkan namanya, namun hingga akhir Juni 2025, kepastian transfernya masih belum juga terwujud.
Ironisnya, meski belum resmi meninggalkan FC Twente, posisinya di lini belakang sudah mulai digantikan pemain baru.
FC Twente tampaknya sudah mengambil langkah antisipasi dengan merekrut Stav Lemkin, bek asal Israel yang disebut sebagai pengganti langsung Hilgers.
Perekrutan ini mempertegas asumsi bahwa Twente siap melepas Hilgers di bursa transfer musim panas ini. Namun hingga saat ini, belum ada klub yang secara resmi mengajukan tawaran konkret untuk merekrut sang pemain.
Mengutip laporan dari laman fctwente.net, media asal Belanda itu mengungkapkan bahwa meskipun terdapat sejumlah klub yang menunjukkan ketertarikan, mereka bukan berasal dari Eropa, kawasan yang masih menjadi prioritas Hilgers untuk melanjutkan kariernya.
"Ada klub yang tertarik, tetapi dari belahan dunia lain. Hingga saat ini, Hilgers lebih suka bertahan di Eropa," tulis media tersebut.
Publik Twente pun sempat diajak berandai-andai terkait destinasi ideal bagi Hilgers. Dalam jajak pendapat terhadap lebih dari 1.800 fans, hampir 25% responden menyebut Bundesliga Jerman sebagai pilihan terbaik bagi bek bertinggi 186 cm itu.
Namun belum ada sinyal konkret dari klub-klub Bundesliga terkait minat terhadap Hilgers. Sementara 16% lainnya menilai Hilgers sebaiknya mencoba peruntungan di klub top Belanda seperti Ajax, PSV, atau Feyenoord — yang mana terakhir disebut bahkan pernah mengajukan penawaran pada 2022, namun ditolak Twente.
Situasi Hilgers kian pelik setelah dirinya absen dalam sesi latihan perdana FC Twente untuk persiapan musim 2025/2026 yang digelar pada 23 Juni lalu.
Baca Juga: Dokumen Naturalisasi Abal-abal, FIFA Hukum Berat Timnas Malaysia?
Ketidakhadirannya pun langsung memicu spekulasi baru soal masa depannya. Meski demikian, pelatih Joseph Oosting menyatakan bahwa Hilgers masih mendapatkan jatah libur usai memperkuat Timnas Indonesia.
"Kami masih kehilangan beberapa pemain yang absen karena komitmen internasional. Sayf Ltaief dan Mees Hilgers, Mats Rots, Owen Panneflek, dan Lucas Vennegoor dari Hesselink," ujar Oosting.
Meski absen latihan, Hilgers tetap menjadi salah satu aset penting bagi Indonesia.
Musim lalu, ia tampil dalam 23 laga Eredivisie dan sukses mengantarkan FC Twente finis di peringkat ketiga klasemen akhir, serta memastikan tiket kualifikasi ke Liga Europa musim depan.
Saat ini, ia masih terikat kontrak hingga Juni 2026, namun belum ada kabar perpanjangan kontrak yang signifikan dari manajemen klub.
Twente Instie, salah satu media lokal Belanda, bahkan menyebut bahwa meski Hilgers tidak selalu menjadi pilihan utama dalam dua musim terakhir, kualitasnya sebagai bek tetap menarik perhatian sejumlah klub Eropa, termasuk dari Liga Jerman dan Prancis.
“Mees Hilgers belum benar-benar menjadi pemain yang tak tergantikan bagi FC Twente dalam beberapa tahun terakhir. Namun, dia akan tetap menjadi pemain yang menarik bagi banyak klub karena dia adalah bek yang hebat,” tulis Twente Instie.
Hilgers memulai debutnya bersama tim utama FC Twente pada musim 2020/2021 dan langsung mencuri perhatian di musim berikutnya dengan menjadi starter reguler di jantung pertahanan.
Bersama Robin Pröpper, ia membentuk duet kokoh yang membantu Twente bangkit dari keterpurukan dan kembali tampil di kompetisi Eropa.
Sayangnya, perjalanan kariernya sempat terganggu akibat cedera dan performa yang inkonsisten dalam dua musim terakhir.
Terlepas dari semua ketidakpastian ini, Mees Hilgers tetap dikenang sebagai “anak kandung” klub.
Ia meniti karier dari akademi Twente, mencatatkan debut profesional, hingga merasakan atmosfer kompetisi Eropa bersama klub merah asal Enschede.
Kini, dengan hadirnya Stav Lemkin dan tidak jelasnya tawaran dari klub lain, masa depan Hilgers menjadi semakin membingungkan.
Apakah Hilgers akan tetap bersabar menunggu tawaran dari Eropa, atau akhirnya menerima pinangan dari luar benua biru?
Satu hal yang pasti, waktu semakin menipis, dan FC Twente sudah mulai mempersiapkan era baru tanpa dirinya.