Suara.com - Punya segudang pengalaman di dunia kepelatihan, mengapa Kurniawan Dwi Yulianto tak menjadi pelatih striker atau asisten pelatih Timnas Indonesia U-23?
Kurniawan Dwi Yulianto menjadi salah satu figur di sepak bola Tanah Air yang punya rekam jejak apik saat bermain dan menjadi pelatih.
Saat masih aktif bermain, mantan penyerang Timnas Indonesia era 90 an ini dikenal sebagai striker ganas yang pernah menembus Eropa, tepatnya Italia.
![Kurniawan Dwi Yulianto menjadi asisten pelatih Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-20. [Ig/@indrasjafrie_coach]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/06/25809-kurniawan-dwi-yulianto-menjadi-asisten-pelatih-indra-sjafri-di-timnas-indonesia-u-20.jpg)
Lalu di dunia kepelatihan, pria yang dijuluki Si Kurus ini pernah melatih tim Malaysia, Sabah FC, dan menjadi asisten pelatih di klub Italia, Como, maupun di Timnas Indonesia senior dan junior.
Dengan segudang pengalaman itu, muncul harapan jika Kurniawan bisa didapuk sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia, terutama di level kelompok umur.
Harapan ini terjawab saat PSSI menunjuknya sebagai pelatih striker Timnas Indonesia U-20 besutan Indra Sjafri yang akan berlaga di Piala Asia U-20 2025.
Setelah ajang itu selesai, Kurniawan sempat menjadi kandidat asisten pelatih Patrick Kluivert. Tapi hingga kini belum ada asisten pelatih lokal yang diumumkan oleh PSSI.
Karenanya, Kurniawan kemudian diharapkan jadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-23. Sayangnya, PSSI lebih memilih Zulkifli Syukur sebagai asisten Gerald Vanenburg.
Hal ini menjadi buah bibir di kalangan pendukung Timnas Indonesia. Padahal, eks penyerang Sampdoria itu punya tiga kelebihan dibanding pelatih lokal lainnya. Apa saja?
Baca Juga: 1 Detik Emil Audero Gabung Lagi ke Como 1907 Langsung Cetak Rekor

1. Punya Pengalaman di Luar Negeri
Di saat banyak pelatih lokal meniti karier di Indonesia, Kurniawan justru menapaki karier kepelatihannya di kancah profesional di luar negeri.
Sabah FC menjadi tim profesional pertama yang dilatihnya. Ia melatih tim Malaysia itu pada 2019 hingga 2021 dengan memimpin 33 pertandingan.
Selain itu, pemilik lisensi AFC Pro ini menjadi asisten pelatih di Como bagi pelatih kenamaan seperti Dave Bell, Cristian Boscolo, Danielle Buzzegoli, dan Cesc Fabregas.
2. Terbiasa dengan Pelatihan ala Eropa
Karena pernah menjadi asisten pelatih Como, maka Kurniawan sudah terbiasa dengan gaya melatih yang diterapkan pelatih Eropa.