Sementara Vietnam yang hanya menggunakan pemain lokal pada babak sebelumnya, tetap gagal meski tampil dengan skuad penuh semangat.
Kritik warga Jepang ini mencerminkan pandangan idealis bahwa sepak bola seharusnya dibangun lewat pengembangan pemain asli sejak usia dini.
Naturalisasi besar-besaran dianggap jalan pintas yang kurang mendidik dan berisiko menurunkan semangat kompetisi pembinaan usia muda.
Meski demikian, kebijakan naturalisasi Indonesia terbukti efektif dari sisi performa, yang membuat negara-negara Asia Tenggara mulai mengikutinya.
Dalam konteks kompetitif Asia, komentar warga Jepang menjadi tantangan tersendiri bagi negara-negara seperti Indonesia dan Vietnam untuk menyeimbangkan prestasi dan pembinaan jangka panjang.
Kontributor : Imadudin Robani Adam