Pascal Struijk Tolak Halus Timnas Indonesia? Begini Katanya

Suara.com - Pascal Struijk, memastikan masa depannya tetap bersama Leeds United jelang musim 2025/26.

Meski sempat dikaitkan dengan potensi penjualan untuk memenuhi aturan Profit and Sustainability Rules (PSR), Struijk kini menegaskan komitmennya untuk membantu Leeds bersaing di kasta tertinggi sepak bola Inggris.

Untuk informasi, PSR atau Profit and Sustainability Rules adalah aturan keuangan yang diterapkan oleh Premier League untuk menjaga stabilitas finansial klub.

Musim lalu, Leeds tampil impresif dengan meraih gelar juara Championship.

Mereka mencetak 95 gol dan memiliki salah satu pertahanan terbaik di divisi tersebut di bawah arahan manajer Daniel Farke.

PSSI Harus Gerak Cepat! Belgia Goda Pascal Struijk Tolak Timnas Indonesia [Instagram Pascal Struijk]

Kini, tantangan besar menanti saat mereka kembali ke Premier League.

“Melihat level permainan di Premier League saat ini, kami harus berada di performa puncak,” kata Pascal Struijk seperti dikutip dari theleedspress.com

“Kami punya enam atau tujuh minggu untuk bersiap dan memulai musim sebaik mungkin.” sambungnya.

Jawaban dari Pascal Struijk ini seolah menegaskan bahwa ia musim depan memilih fokus mempertahankan tempatnya di Leeds United.

Santer terdengar beberapa waktu lalu, Timnas Indonesia akan kembali diperkuat oleh pemain naturalisasi.

Satu nama yang hampir dipastikan yakni striker Mauro Zijlstra. Selain Mauro Zijlstra, beberapa waktu lalu juga tersebar rumor akan dinaturalisasi bek Leeds United, Pascal Struijk.

Pemain keturunan Indonesia itu sempat absen di akhir musim lalu karena cedera, namun kini telah pulih dan kembali ke skuad.

Pascal Struijk dipastikan akan ikut dalam tur pramusim ke Jerman, sementara Farke bersiap menyusun skuad inti untuk musim baru.

Sebelumnya, nama Struijk sempat masuk dalam spekulasi pemain yang bisa dijual musim panas ini.

Andai Pascal Struijk mau bergabung, maka nilai pasar Timnas Indonesia akan melejit menjadi 52,93 juta euro atau setara dengan Rp986,6 miliar. (IG Pascal Struijk0

Jurnalis Graham Smyth dan Joe Donnohue menyebutkan bahwa Struijk mewakili keuntungan murni jika dijual, mengingat ia merupakan produk akademi dan tak memerlukan biaya pembelian.