Di semifinal, mereka bahkan harus melewati babak adu penalti untuk menyingkirkan Thailand.
“Kalau bicara apa yang perlu kami tingkatkan, kami tidak mencetak banyak gol. Jadi kami harus memikirkan bagaimana cara mencetak lebih banyak gol. Itulah pertanyaannya, karena permainan dan rencana kami sebenarnya sudah oke,” ujar Vanenburg.
“Tapi dalam sepak bola, kamu harus mencetak gol. Dan menurut saya, kami harus meningkatkan aspek itu, bukan hanya cara bermainnya,” lanjut dia.
Atmosfer panas di laga final juga diwarnai insiden kartu merah yang diterima asistennya, Damian Daniel van Rensburg.
Vanenburg mengakui hal tersebut tidak baik, tetapi ia bisa memahami situasi emosional di pertandingan sepenting itu.
Meski mengucapkan 'selamat tinggal' untuk SEA Games, karier Vanenburg bersama PSSI belum berakhir.
Ia masih akan memimpin Timnas Indonesia U-23 untuk petualangan berikutnya di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, yang akan berlangsung di Arab Saudi pada 3-9 September.
Pada akhirnya, ia menekankan pentingnya kebersamaan tim dalam menghadapi kemenangan maupun kekalahan.
“Kalau saya mau menyampaikan sesuatu, saya akan menyampaikannya langsung kepada pemain, bukan menyalahkan mereka di depan publik. Kami menang bersama dan kalah bersama, itulah sepak bola,” pungkas dia.
Baca Juga: Gagal Tapi Gerald Vanenburg Lolos dari PHK Timnas Indonesia