Suara.com - Bek veteran Timnas Indonesia, Jordi Amat menolak anggapan bahwa performa apik Persija Jakarta di laga pertama Super League 2025/2026 murni akibat kehebatan para pemain asing.
Persija Jakarta tampil menggebrak di awal Super League. Mereka melumat Persita Tangerang di Jakarta International Stadium (JIS), dengan skor 4-0.
Para penggawa asing tampil trengginas dalam laga ini, membuat Persita Tangerang sulit mengembangkan permainan.
Meski demikian, Jordi Amat menegaskan seluruh pemain Persija, termasuk para penggawa lokal juga punya andil besar dalam kemenangan ini.
Bagi Jordi Amat, Persija bukan hanya segelintir orang saja karena semua pemain bisa berkontribusi buat tim.
![Pemain Persija Jakarta, Jordi Amat merasa Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara layak dijadikan sebagai markas Timnas Indonesia, dengan syarat kualitas rumput diperbaiki. [Dok. X/Persija]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/11/11466-jordi-amat.jpg)
"Saya pikir kami perlu berbangga kepada semua yang ada di tim, kami bekerja sangat keras," kata Jordi Amat kepada awak media di Jakarta International Stadium (JIS), Minggu (10/8/2025).
"Lalu, juga pemain yang masuk ke lapangan di babak kedua, mereka bermain dengan sangat baik."
"Hanif Sjahbandi berhasil merebut bola, Witan Sulaeman, dan pemain-pemain muda juga, Rayhan Hannan, Dony Tri Pamungkas, semuanya, semuanya bermain sangat bagus," jelasnya.
Persija Jakarta saat ini kental dengan aroma Brasil. Dari 10 pemain asing, sembilan diantaranya merupakan pemain asal Negeri Samba.
Baca Juga: Carlos Pena Kritik JIS: Stadion Bagus, tapi Tak Ada yang Perhatikan Rumputnya!
Mereka adalah Gustavo Almeida, Carlos Eduardo, Van Basty Sousa, Fabio Calonego, Gustavo Franca, Alan Cardoso, Allano Lima, Thales Lira, dan Maxwell Souza.

Hanya Ryo Matsumura satu-satunya pemain asing non-Brasil di dalam skuad. Winger lincah asal Jepang itu saat ini tengah menepi akibat cedera.
Selain pemain, aroma Brasil turut terasa di jajaran staf pelatih. Juru taktik Mauricio Souza berasal dari Brasil, begitu juga Vitor Branca Da Cruz selaku pelatih fisik.
Lalu, ada lagi Gerson Rodrigues sebagai pelatih kiper, Caio Vito De Araujo analis, dan Italo Bartole Resende plus Claudio Lazuardi interpreter.
Karena hal inilah tim kesayangan Jakmania ini dijuluki "Persija Brasil" dan "Persija Janeiro".
Jordi Amat mengisyaratkan tak setuju dengan anggapan tersebut. Mantan pemain Johor Darul Ta'zim itu merasa semua pemain Persija patut diacungi jempol.