Suara.com - Meskipun sudah tidak lagi menukangi Timnas Indonesia, nama Shin Tae-yong masih memiliki tempat istimewa di hati para penggemar sepak bola Tanah Air.
Jasanya yang signifikan kerap dibanding-bandingkan dengan era kepelatihan baru di bawah Patrick Kluivert.
Kini, sang juru taktik telah kembali ke Korea Selatan untuk menukangi Ulsan HD dan langsung mempersembahkan kemenangan debut 1-0 atas Jeju SK FC.
Namun di balik lembaran karier barunya, tersimpan banyak cerita menarik yang belum pernah terungkap ke publik selama masa baktinya bersama skuad Garuda.
Salah satu kisah paling mengejutkan datang dari Jeong Seok-seo atau Jeje, orang kepercayaan sekaligus mantan penerjemah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Dalam sebuah kesempatan, Jeje membeberkan adanya sebuah pertengkaran hebat yang pernah terjadi di tim Merah Putih era Shin Tae-yong.

Insiden tersebut melibatkan dua pemain, yaitu Rachmat Irianto dan Braif Fatari.
"Waktu itu persiapan pertandingan apa gitu di Timur Tengah, lagi latihan kita dan mereka ada berantem, mungkin sampai pakai tangan (fisik), tapi dipisahin, hal-hal kayak begitu wajar saja mungkin," ungkap Jeje dilansir dari kanal Youtube Dens.TV.
Menurut Jeje, insiden panas tersebut bukan lahir dari sentimen pribadi, melainkan dari tingginya intensitas latihan dan kuatnya mentalitas untuk menang yang ditanamkan oleh Shin Tae-yong.
Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Tajikistan di Piala Kemerdekaan 2025
"Maksudnya di dunia sepak bola ini kan memang keras, harus keras, mungkin kadang juga harus kasar kan," ucap Jeong Seok-seo.
"Jadi mungkin karena itulah jadi berantem, itu pun pas lagi latihan, mereka bekerja keras karena mereka punya mental yang kuat dan menang, makanya mungkin gara-gara itu buat mereka jadi berantem," sambungnya.
Beruntung, api perseteruan tersebut tidak berlangsung lama berkat intervensi cepat dari Shin Tae-yong.

Jeje bahkan memandang insiden itu dari sisi positif, sebagai bukti adanya mentalitas juara yang tertanam dalam diri para pemain.
"Akhirnya udah baikan lagi, dan itu bukan hal yang buruk atau apapun, itu malah hal yang baik bisa memotivasi ke pemain lain juga, jadinya punya mental juara," pungkasnya.