Suara.com - Di tengah euforia lolosnya Timnas Indonesia ke ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, mantan arsitek skuad Garuda Shin Tae-yong, memberikan analisis tajam yang menyadarkan.
Bukan sekadar prediksi pesimistis, Shin Tae-yong membedah secara mendalam mengapa perjuangan Jay Idzes dkk untuk menghadapi Arab Saudi dan Irak akan menjadi tanjakan yang sangat terjal.
Menurutnya masalah utama yang akan dihadapi tim Merah Putih bukanlah soal kualitas teknis semata, melainkan mimpi buruk logistik, stamina, dan jadwal pertandingan yang tidak menguntungkan.
"Kalau boleh jujur, peluangnya enggak sampai 30 persen. Mungkin penggemar Indonesia gak setuju sama pendapat saya, tapi secara objektif," kata Shin Tae-yong dikutip dari kanal Youtube bersama Jeong Seok-seo di JekPot.
"Saya bukan pelatihnya atau berniat menyerang siapa pun, cuma berpendapat sebagai seorang pelatih sepakbola," sambung juru taktik asal Korea Selatan ini.
STY kemudian memaparkan secara rinci dasar dari analisisnya, menunjuk pada struktur jadwal pertandingan yang padat dalam waktu singkat, yang menurutnya sangat merugikan tim dari Pot 3 seperti Indonesia.

"Soalnya kita masuk Pot 3 kan? Ada Arab Saudi dan Qatar, Pot 2 ada Irak dan UEA, dan Pot 3 ada Indonesia dan Oman," ujar Shin Tae-yong.
"Semua harus tanding dalam 9 hari. Misal pertandingannya tanggal 1 sampai 9 Oktober, artinya timnas kumpul tanggal 1, untuk melakukan tiga pertandingan," imbuhnya lagi.
Ia lalu menyoroti ketidakadilan struktural dalam jadwal istirahat, yang jelas menguntungkan tim-tim dari pot unggulan.
Baca Juga: Efek Jay Idzes Gila! Akun Medsos Sassuolo Meledak Setelah Kedatangan Bek Timnas Indonesia
"Andai pertandingan terakhir tanggal 9, meski hasilnya bisa berubah tergantung hasil pertandingan, jadi kalau kumpul tanggal 1 Oktober terus berangkat ke Eropa, kami gabisa langsung latihan hari itu," ujar STY.
"Paling cepat tanggal 2. Berarti kami harus langsung tanding satu atau dua hari kemudian. Nah, jika bertanding dalam kondisi itu, Pot 1 bakal melawan Pot 3, Indonesia bertanding. Terus Pot 2 lawan Pot 3. Berarti Pot 1 istirahat setelah tanding lawan Pot 3, Istirahat satu pertandingan, bukan satu hari."
"Biasanya istirahat 4-5 hari, jadi mereka istrirahat terus siap ke pertandingan terakhir. Siapa yang untung? Ya Pot 1," tegas mantan pelatih Timnas Korea Selatan ini.
Kerugian bagi Timnas Indonesia semakin besar karena mayoritas pemain intinya berbasis di luar negeri.
Hal ini sangat kontras dengan Arab Saudi yang bisa mempersiapkan tim jauh lebih lama.
"Terus yang lebih penting, Arab dan Qatar gak punya pemain dari luar negeri. Mereka sudah siap dari liga nasionalnya, dan bisa mendekin atau panjangin liga, gimana pun caranya, buat kumpulin pemain timnas 7-10 hari sebelumnya," beber Shin Tae-yong.