Suara.com - Shin Tae-yong kembali jadi sorotan setelah curhat soal pemecatan dari Timnas Indonesia oleh PSSI yang mendadak.
Pelatih asal Korea Selatan itu merasa keputusan PSSI terkait Timnas Indonesia begitu mengejutkan hingga masih meninggalkan luka.
Kisah pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia diungkap dalam podcast JekPot yang dihadiri penerjemahnya, Jeje.
Dalam wawancara itu, Shin Tae-yong menjelaskan bahwa dirinya sama sekali tidak menduga surat pemecatan PSSI datang begitu cepat.
Shin Tae-yong mengaku setelah pemecatan dari Timnas Indonesia, ia juga tak lagi berkomunikasi dengan Ketum PSSI Erick Thohir.
Curhat Shin Tae-yong tentang pemecatan dari Timnas Indonesia pun ramai dibahas publik dan media Vietnam ikut menyorotinya.
Salah satu media Vietnam, Dantri.com.vn, menilai Shin Tae-yong masih kesal setelah pemecatan mendadak dari PSSI.
"Shin Tae-yong masih belum bisa melupakan perasaan dipecat PSSI, ia juga mengonfirmasi sudah tidak lagi komunikasi dengan Erick Thohir. Shin Tae-yong merasa sangat kesal, bahkan setelah menjabat di Ulsan HD," tulis Dantri.com.vn.
Media Vietnam menyoroti bahwa curhat Shin Tae-yong soal pemecatan dari Timnas Indonesia menandakan masih ada kekecewaan mendalam.
Baca Juga: Timnas U-17 Jangan Terlalu Jumawa, Uzbekistan yang Mereka Kalahkan Bukanlah Tim Juara Asia
Shin Tae-yong resmi dipecat PSSI dari Timnas Indonesia pada Januari 2025, padahal kontraknya baru saja diperpanjang hingga 2027.
Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia membuat publik heran karena sebelumnya ia dianggap berhasil meningkatkan performa tim.
Spekulasi soal alasan pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia pun mencuat, termasuk suasana internal yang tidak kondusif.
Selain itu, masalah bahasa hingga kegagalan di Piala AFF 2024 juga disebut sebagai penyebab pemecatan oleh PSSI.
Namun, Shin Tae-yong membantah semua alasan itu dan menegaskan ada pihak Exco PSSI yang berbohong hingga merugikannya.
Pernyataan itu menunjukkan kekecewaan Shin Tae-yong yang merasa dihormati ketika membela Timnas Indonesia harus berakhir pahit.