Suara.com - Senin malam, 18 Agustus 2025, Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, menjadi saksi kejutan besar di pekan kedua BRI Super League 2025/2026.
Persib Bandung, sang juara bertahan, harus menelan pil pahit usai takluk 1-2 dari tim promosi Persijap Jepara.
Laga yang diwarnai drama menit akhir ini menguak fakta menarik tentang performa pemain kedua kesebelasan.
Persib datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah dua kemenangan beruntun, 2-0 atas Semen Padang di pekan pertama dan 2-1 melawan Manila Digger di AFC Champions League Two.
Namun, setelah lalui 8 jam perjalanan darat ke Jepara, Maung Bandung seperti kehilangan taring.

Pelatih Bojan Hodak membawa skuad terbaiknya, meski tanpa tiga pilar utama: kiper Adam Przybek, bek Alfeandra Dewangga yang absen karena cedera.
Uilliam Barros menjadi penyelamat sementara Persib dengan gol penalti di menit 90+1, menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah tertinggal di babak pertama.
Namun gol menit ke-90+3 striker Burundi, Sudi Abdallah membuat Persib pulang dengan tangan hampa.
Konsistensi lini serang Persib masih menjadi sorotan. Marc Klok, kapten tim, tampil penuh semangat, tetapi koneksi antarpemain di lini depan belum sepenuhnya cair.
Baca Juga: Persijap Jepara Kalahkan Persib Bandung Lewat Duel Dramatis, Menit Akhir Diwarnai Saling Balas
Saddil Ramdani dan Beckham Putra berjuang keras, namun sering terhenti di hadapan rapatnya pertahanan Persijap.
Di sisi lain, Persijap Jepara menunjukkan mengapa mereka disebut sebagai tim kuda hitam.
Pelatih Mario Lemos mempersiapkan timnya dengan taktik disiplin, memanfaatkan keunggulan bermain di kandang dan dukungan suporter Laskar Kalinyamat.
Carlos Franca, yang sebelumnya mencetak gol dramatis melawan PSM Makassar, kembali menjadi ancaman.
Meski tidak mencetak gol, pergerakannya merepotkan duet bek Persib, Julio Cesar dan Patricio Matricardi.
Lini tengah Persijap, yang digalang Wahyudi Hamisi dan Elvis Sakyi, berhasil memutus alur permainan Persib.