Namun ia menolak dan akhirnya memilih memperkuat Timnas Belanda.
Meski gagal menjadi pemain Garuda, Reijnders mengaku tetap mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia.
“Ya, saya menonton semua pertandingan Timnas Indonesia. Mereka punya peluang bagus,” katanya.
Lebih emosional lagi, ia berharap bisa berhadapan dengan adiknya, Eliano Reijnders, yang resmi membela Timnas Indonesia sejak Oktober 2024.
“Itu akan jadi mimpi yang luar biasa, berhadapan langsung dengan adik saya di Piala Dunia,” ujarnya.
Dari Etihad ke Garuda: Jalan Panjang Reijnders
Kini, Reijnders berusia 26 tahun dan mantap bersama Belanda di pentas Eropa.
Namun, dengan pengakuan terbuka soal peluang melatih Indonesia, ia bisa menjadi figur penting bagi Garuda di masa depan—bukan dari lapangan, melainkan dari pinggir lapangan.
Skenario ini membuat publik Indonesia punya alasan baru untuk terus mengikuti karier Reijnders.
Persaingannya di Manchester City bersama Rodri, Phil Foden, dan gelandang top lain mungkin akan membatasi perannya.
Baca Juga: Kaget! Duduk Perkara Pencoretan Ivar Jenner dari Timnas Indonesia dan Timnas U-23
Tetapi, pengalaman di level tertinggi justru bisa jadi bekal emas bila suatu hari ia benar-benar kembali ke Tanah Air sebagai pelatih.