Suara.com - Manchester City kedatangan amunisi penting di lini tengah setelah Rodri dipastikan pulih dari cedera ACL.
Kepastian ini bukan hanya kabar baik untuk Pep Guardiola, tetapi juga sinyal keras bagi gelandang keturunan Indonesia, Tijjani Reijnders, yang kini harus bekerja ekstra untuk mempertahankan posisinya di Etihad.
Pep Guardiola memastikan Rodri siap diturunkan saat City menjamu Tottenham Hotspur di Stadion Etihad, Sabtu (23/8/2025) pukul 18.30 WIB.
Sebelumnya, pemenang Ballon d’Or 2024 itu absen pada kemenangan 4-0 kontra Wolverhampton Wanderers di pekan pertama Liga Inggris.
![Real Madrid dikabarkan membidik gelandang sekaligus jimat Manchester City yang terlupakan musim ini akibat cedera lutut, Rodri. [Dok. IG/@rodrihernandezbr]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/21/29571-rodri.jpg)
“Rodri dan Phil Foden tidak tersedia untuk pertandingan terakhir, mereka absen karena kurangnya latihan. Mereka siap untuk besok,” ucap Pep, dikutip dari laman resmi Liga Inggris.
Rodri hanya memainkan empat pertandingan musim lalu akibat cedera panjang.
Ia sempat membangun kebugarannya lewat ajang Piala Dunia Antarklub 2025, meski tidak sekalipun bermain penuh 90 menit.
Comeback ini otomatis menambah persaingan di lini tengah City, tempat Reijnders sebelumnya cukup diandalkan.
Guardiola bahkan menegaskan betapa vitalnya sang gelandang Spanyol.
Baca Juga: Kaget! Duduk Perkara Pencoretan Ivar Jenner dari Timnas Indonesia dan Timnas U-23
“Saya hanya ingin konsistensi dengan Rodri. Saya tidak meragukan potensi atau kemampuannya. Namun, sejauh ini, dia adalah pemain terbaik di dunia,” tegas Pep.
Reijnders Tersingkir, tapi Buka Jalan ke Timnas Indonesia

Kembalinya Rodri bisa jadi kabar buruk untuk Reijnders, karena menit bermainnya terancam berkurang.
Namun, nama Reijnders belakangan tetap jadi sorotan di Indonesia.
Bintang berdarah Maluku itu baru-baru ini memberi kode mengejutkan: ia tidak menutup kemungkinan suatu hari melatih Timnas Indonesia.
“Mungkin saja suatu hari saya melatih Indonesia, seperti Kluivert sekarang. Kita lihat saja nanti,” ujar Reijnders dalam wawancara bersama Stadium Astro.
Pernyataan ini langsung ramai dibicarakan. Apalagi, publik Indonesia masih mengingat bahwa pada 2022, PSSI sempat berusaha menaturalisasi Reijnders saat ia masih di AZ Alkmaar.
Namun ia menolak dan akhirnya memilih memperkuat Timnas Belanda.
Meski gagal menjadi pemain Garuda, Reijnders mengaku tetap mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia.
“Ya, saya menonton semua pertandingan Timnas Indonesia. Mereka punya peluang bagus,” katanya.
Lebih emosional lagi, ia berharap bisa berhadapan dengan adiknya, Eliano Reijnders, yang resmi membela Timnas Indonesia sejak Oktober 2024.
“Itu akan jadi mimpi yang luar biasa, berhadapan langsung dengan adik saya di Piala Dunia,” ujarnya.
Dari Etihad ke Garuda: Jalan Panjang Reijnders
Kini, Reijnders berusia 26 tahun dan mantap bersama Belanda di pentas Eropa.
Namun, dengan pengakuan terbuka soal peluang melatih Indonesia, ia bisa menjadi figur penting bagi Garuda di masa depan—bukan dari lapangan, melainkan dari pinggir lapangan.
Skenario ini membuat publik Indonesia punya alasan baru untuk terus mengikuti karier Reijnders.
Persaingannya di Manchester City bersama Rodri, Phil Foden, dan gelandang top lain mungkin akan membatasi perannya.
Tetapi, pengalaman di level tertinggi justru bisa jadi bekal emas bila suatu hari ia benar-benar kembali ke Tanah Air sebagai pelatih.