Suara.com - Pemain keturunan Indonesia, Tijjani Reijnders jadi bintang pada pekan I Premier League saat Manchester City melumat Wolves empat gol tanpa balas.
Pada pekan kedua Premier League, Manchester City akan lakoni derbi London melawan Tottenham di Etihad Stadium, Sabtu (23/8).
Didatangkan dari AC Milan pada bursa transfer musim panas, pemain keturunan Indonesia itu sempat dipandang hanya sebagai tambahan rotasi di lini tengah City.
Namun, pemain berusia 26 tahun itu langsung mematahkan keraguan dengan penampilan impresif saat menghadapi Wolverhampton Wanderers.

Dalam pertandingan tersebut, Reijnders bukan hanya bekerja sebagai penghubung lini tengah, tapi juga ikut menorehkan gol serta mencatat satu assist.
Bagi pemain yang sebelumnya membela AZ Alkmaar sebelum merantau ke Italia, torehan itu menjadi bukti bahwa dirinya bisa langsung beradaptasi dengan kerasnya Premier League.
Pep Guardiola dikenal sebagai pelatih yang lihai menemukan peran baru bagi pemainnya.
Jika di Milan Reijnders lebih sering dipasang sebagai gelandang box-to-box, maka di City ia diberi kebebasan lebih untuk masuk ke area sepertiga akhir.
Kombinasi umpan progresif, ketenangan, dan kemampuan menembak dari jarak jauh membuatnya menjadi “unsur kejutan” yang dibutuhkan City.
Baca Juga: Cerita Eberechi Eze: Dari Bocah Susah di London, Jadi Harapan Baru Arsenal
Tottenham tentu tidak asing dengan pola permainan City yang selalu menekan sejak menit awal.
Namun, hadirnya Reijnders menambah variasi serangan. Bukan hanya Haaland yang jadi target utama, tapi juga ada ancaman lain dari lini kedua.
![Pujian Pelatih Bergaji Rp384 M untuk Pemain Keturunan Indonesia Tijjani Reijnders [Instagram Tijjani Reijnders]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/19/78897-tijjani-reijnders.jpg)
Meski Manchester City diunggulkan, Tottenham bukan lawan enteng.
Musim lalu, Spurs bahkan pernah mempermalukan City di Etihad dengan skor telak 0-4.
Filosofi menyerang yang dibawa mereka, ditambah kecepatan para pemain depan, membuat Tottenham kerap memberi kejutan di laga-laga besar.
Namun, kehilangan fokus sesaat bisa berakibat fatal.
Di situlah Reijnders bisa menjadi faktor penentu.
Ketika perhatian bek Spurs lebih terfokus ke Haaland atau Foden, gelandang Belanda ini bisa masuk diam-diam dan menciptakan peluang berbahaya.
Bagi Reijnders sendiri, laga kontra Tottenham ini adalah ujian sesungguhnya. Jika mampu kembali tampil menonjol, statusnya sebagai “pemain baru” akan berubah menjadi andalan utama di lini tengah City.
Fans pun mulai melihatnya bukan sekadar pelapis, melainkan bagian penting dari mesin Guardiola.
Kontributor: M.Faqih