Suara.com - Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) setelah dilantik, Rabu (17/9/2025).
Setelah resmi dipilih, Erick siap melakukan transformasi olahraga di Tanah Air serta pemberdayaan pemuda agar lebih baik.
Dengan rekam jejak panjang di sektor olahraga dan kepemudaan, Erick disebut sebagai sosok yang tepat untuk memimpin Kemenpora di era baru.
Erick Thohir bukan sosok baru dalam ekosistem olahraga Indonesia.
Sebelum menjabat Ketua Umum PSSI periode 2023–2027, ia pernah memimpin PB Perbasi, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), hingga menjadi Ketua Pelaksana Asian Games 2018.
Pengalaman tersebut membuatnya piawai dalam membangun tata kelola profesional, menjalin kemitraan internasional, serta menghadirkan prestasi yang luar biasa.
Penunjukan Erick Thohir sekaligus menjadi sinyal dukungan penuh Presiden Prabowo terhadap pembenahan sistem olahraga nasional, termasuk Timnas Indonesia yang kini bersiap menghadapi babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dengan posisinya di PSSI, Erick diyakini mampu menjaga sinergi antara federasi dan pemerintah tanpa melanggar prinsip independensi organisasi olahraga internasional.
"Jadi nomor satu yang pasti saya mendapat penugasan oleh Bapak Presiden,tentu saya sebagai profesional dan tentu sebagai pembantu Presiden saya tegak lurus di mana ini kadang-kadang orang lupa antara olahraga dan pemuda. Padahal Menteri Pemuda dan Olahraga," kata Erick Thohir usai dilantik kepada awak media.
Baca Juga: Erick Thohir Resmi Jadi Menpora, Ini Kata-kata Perwakilan PSSI
"Artinya kalau kita bicara pemuda itu ada 131 juta pemuda yang ke depan ini merupakan basis dari bangsa kita itu sendiri. Artinya pemuda ini ke depan harus kita bangun secara kapabilitas untuk bisa bersaing secara global dan cinta tanah air dan harus menjadi bagian untuk membangun bangsa kita ke depan," jelasnya.
Di sisi olahraga, Erick berkomitmen memperluas persaingan di tingkat daerah dan pusat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, sekaligus mencetak talenta muda berdaya saing tinggi.
Dalam berbagai kesempatan, Erick kerap menegaskan olahraga harus menjadi alat pemersatu bangsa dan duta Indonesia di mata dunia.
Prinsip tersebut kini menjadi landasan Kemenpora untuk mengangkat marwah olahraga nasional.
"Untuk olahraga sendiri tentu nomor satu olahraga harus menjadi alat pemersatu bangsa. Olahraga adalah tugas bangsa di dunia. Artinya kita harus menaikkan marwah dan martabat kita dan kedikdayaan kita sebagai bangsa," jelasnya.
"Dan juga olahraga ke depan harus kita dorong banyaknya kompetisi di daerah dan pusat sebagai pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan," ia menambahkan.