-
Hansi Flick akui melatih Barcelona mengubah sisi pribadinya jadi lebih emosional.
-
Flick hadapi banding Kartu Merah dan siapkan Marcus Rashford sebagai striker.
-
Barcelona hadapi Olympiakos di Liga Champions di tengah krisis pemain cedera.
Suara.com - Pelatih kepala Barcelona, Hansi Flick, membuat pengakuan blak-blakan mengenai bagaimana pengalaman memimpin klub Katalunya ini telah memengaruhi dirinya secara personal dan sisi emosionalnya.
Pengakuan mendalam dari Hansi Flick ini disampaikan dalam sesi konferensi pers menjelang pertandingan penting fase grup Liga Champions melawan perwakilan Yunani, Olympiakos.
"Saya tidak lebih gugup, mungkin emosi saya sekarang berbeda dibanding sebelumnya,” ujar Flick yang dikutip melalui situs resmi klub pada Selasa.
Juru taktik asal Jerman tersebut mengingat kontrasnya masa kepelatihan di Bayern Munich, termasuk saat menghajar Barca 8-2, di mana ia tidak menunjukkan senyuman meski timnya mencetak delapan gol.
“Saya ingat ketika melatih Bayern Muenchen, kami menang 8-2 atas Barca dan saya tidak tersenyum meski mencetak delapan gol. Sekarang saya lebih emosional; klub ini benar-benar telah mengubah saya. Saya mencintai klub ini, saya mencintai Barcelona, saya mencintai orang-orang di sini — ini luar biasa, dan saya memberikan segalanya untuk klub ini,” lanjutnya.
Refleksi Hansi Flick Pasca Kartu Merah
Hansi Flick juga menyentuh insiden yang melibatkan dirinya saat kemenangan dramatis 2-1 Barcelona atas Girona di La Liga akhir pekan lalu, di mana ia diganjar Kartu Merah.
Gol kemenangan dicetak oleh Ronald Araujo di menit-menit akhir pertandingan, namun Flick harus meninggalkan lapangan lebih dulu setelah memprotes keputusan wasit.
Kartu Merah tersebut memicu refleksi diri mendalam dari sang pelatih terkait perilakunya di tepi lapangan.
Baca Juga: Pekan Berat Real Madrid: Lawan Juventus, Lanjut El Clasico, Pemain Bertumbangan
“Terus terang, saya tidak suka melihat diri saya seperti itu di televisi, dan saya tidak ingin cucu-cucu saya melihat kakeknya bersikap seperti itu. Jadi mungkin saya harus mengubah perilaku saya,” katanya.
Saat ini, pihak Barcelona sedang mengajukan banding agar sanksi Kartu Merah bagi Hansi Flick bisa dicabut.
Tujuannya adalah agar sang pelatih dapat mendampingi timnya dalam duel El Clasico melawan Real Madrid di akhir pekan ini, meskipun Flick mengakui peluang keberhasilannya cukup kecil.
Badai Cedera dan Strategi di Laga Liga Champions
Skuad Barcelona kini menghadapi situasi sulit karena badai cedera yang menimpa beberapa pilar penting, termasuk Robert Lewandowski, Raphinha, Ferran Torres, dan Dani Olmo, menjelang laga Liga Champions.
Kondisi tersebut memaksa Hansi Flick untuk meracik ulang lini serang timnya saat bertandang menghadapi Olympiakos.
Pelatih kelahiran Heidelberg itu diperkirakan akan menempatkan trisula serangan yang terdiri dari Fermin Lopez, Marcus Rashford, dan Lamine Yamal untuk membongkar pertahanan Olympiakos.
Hansi Flick secara khusus menyoroti peran Marcus Rashford dalam strategi menghadapi krisis cedera.
“Marcus bisa bermain sebagai nomor 9 atau 11. Kami menghargai fleksibilitasnya untuk tampil di beberapa posisi. Dia telah memberi banyak hal positif bagi tim, dan tentu saja dia bisa dimainkan sebagai penyerang tengah,” jelas Flick.
Fleksibilitas Marcus Rashford menjadi kunci taktik Hansi Flick untuk mempertahankan performa di ajang Liga Champions.
Saat ini, posisi Barcelona di klasemen sementara kompetisi Eropa musim 2025/26 berada di peringkat ke-16 dengan raihan tiga poin dari dua pertandingan.
Sementara itu, calon lawan mereka, Olympiakos, berada di posisi ke-29 dalam klasemen yang sama, baru mengumpulkan satu poin dari jumlah laga yang setara.
Tantangan Liga Champions ini menjadi ujian emosional dan taktis bagi Hansi Flick dan skuad Barcelona di tengah badai cedera dan urusan banding Kartu Merah.