-
Jaden Montnor gagal dinaturalisasi Indonesia karena aturan FIFA hanya mengizinkan keturunan hingga level kakek-nenek.
-
Montnor memilih membela Timnas Suriname dan langsung menjadi andalan di lini depan.
-
Suriname kini berpeluang besar lolos ke Piala Dunia 2026 setelah memuncaki klasemen Grup A zona CONCACAF.
Suara.com - Kisah ironis yang menyoroti ketatnya regulasi FIFA datang dari seorang pemain keturunan asal Medan bernama Jaden Sean Montnor.
Sempat digadang-gadang akan menjadi amunisi baru Timnas Indonesia, kini ia justru berada di ambang sejarah lolos ke Piala Dunia 2026, namun dengan seragam tim nasional yang berbeda.
Nama Jaden Montnor sempat mencuat sebagai salah satu target naturalisasi PSSI. Penampilannya yang impresif bersama klub papan atas Siprus, Aris Limassol FC membuatnya masuk dalam radar.
Pemain keturunan Medan ini bahkan sempat menyapa para penggemar sepak bola Tanah Air via media sosial.
"Halo Indonesia," sapa Jaden Sean Montnor dilansir dari akun Half Blood Indonesie.
Namun, harapan untuk melihatnya mengenakan seragam Merah Putih harus kandas karena proses naturalisasinya terganjal oleh regulasi ketat FIFA.
Meskipun memiliki darah Indonesia dari sang buyut yang berasal dari Medan, aturan FIFA secara spesifik menyatakan bahwa perpindahan asosiasi hanya bisa dilakukan jika garis keturunan berasal dari level kakek/nenek atau lebih dekat.
Gagal memperkuat Indonesia ternyata bukan akhir dari segalanya. Montnor kemudian memilih untuk membela Timnas Suriname negara lain yang juga menjadi bagian dari leluhurnya.
Keputusan ini ternyata menjadi sebuah berkah tersembunyi karena Suriname justru berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Jepang Jadi Inspirasi, Timnas Indonesia U-17 Siap Bikin Kejutan Lawan Brasil
Suriname yang berkompetisi di zona CONCACAF, kini secara mengejutkan menjadi salah satu kandidat kuat untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Tim berjuluk A-Selektie itu saat ini memuncaki klasemen Grup A putaran ketiga kualifikasi, mengungguli negara-negara yang lebih berpengalaman seperti Panama dan Guatemala.
Jaden Montnor pun langsung menjadi andalan di lini depan. Penyerang berusia 23 tahun ini datang dengan modal mentereng, mencetak delapan gol dan empat assist di Liga Siprus serta tampil di Liga Europa musim lalu.
Debutnya bersama Suriname pun berjalan manis dengan langsung mencetak gol. Tercatat ia sudah mengoleksi 15 caps dengan sumbangan tiga gol.
Kini di saat Timnas Indonesia harus mengubur mimpinya, pemain keturunan Medan yang ditolak karena aturan FIFA ini justru berada sangat dekat untuk merasakan panggung termegah sepak bola dunia.