- Dimitar Berbatov menilai Benjamin Sesko masih terlalu lembut dan kurang menuntut bola.
- Eks striker MU itu menyarankan Sesko lebih “arogan” agar sukses di Premier League.
- Gary Neville menilai Sesko butuh waktu untuk beradaptasi dengan sistem Ruben Amorim.
Suara.com - Mantan striker Manchester United, Dimitar Berbatov, menilai Benjamin Sesko perlu menunjukkan sisi yang lebih keras dan agresif jika ingin sukses di Old Trafford.
Menurutnya, striker asal Slovenia itu harus lebih marah dan arogan dalam menuntut bola dari rekan setimnya.
Sesko direkrut Manchester United pada musim panas lalu dari RB Leipzig dengan biaya besar, mencapai £74 juta, sebagai bagian dari proyek besar manajer Ruben Amorim untuk memperkuat lini serang.
Bersamaan dengan itu, United juga mendatangkan Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo.
Namun, dari ketiga pemain baru tersebut, Sesko menjadi yang paling lambat beradaptasi.
Ia memang sudah mencetak dua gol di Premier League, tetapi sempat kehilangan tempat di tim utama dalam beberapa pertandingan penting, termasuk saat United menundukkan Liverpool di Anfield.
Berbatov menilai Sesko masih perlu menunjukkan karakter yang lebih kuat.
“Dia harus lebih percaya diri. Jadilah sedikit arogan. Tunjukkan pada rekan setim bahwa kamu ingin bola. Kalau sudah berlari ke ruang kosong tapi bola tidak datang, tunjukkan ekspresinya,” ujar Berbatov di Rio Ferdinand Presents Podcast.
“Kadang kamu harus berteriak, marah, bahkan memaki sedikit—bukan karena benci, tapi untuk menunjukkan bahwa kamu ada di sana dan ingin membantu tim. Seorang striker harus menuntut bola, itu naluri alami.”
Baca Juga: Pep Guardiola Sindir Tim Premier League yang Cuma Andalkan Bola Mati
Berbatov, yang dikenal dengan gaya bermain elegan namun tajam, menekankan pentingnya komunikasi dan emosi dalam permainan.
“Jangan selalu terlalu sopan. Kadang pemain perlu marah satu sama lain agar tim berkembang. Kapten harus jadi contoh, menuntut lebih dari diri sendiri dan timnya,” tambahnya.
Berbatov juga memberikan saran teknis agar Sesko meningkatkan kemampuan penyelesaian akhir:
“Latih kemampuan mencetak gol sederhana. Berlatih terus di kotak penalti, bahkan untuk gol-gol tap-in. Biasakan diri mencetak gol mudah, itu yang membuat striker hebat.”
Sementara itu, mantan bek United Gary Neville turut mengomentari situasi Sesko. Menurutnya, pemain berusia 22 tahun itu belum sepenuhnya nyetel dengan gaya bermain Amorim.
“Masih ada tanda tanya soal Sesko. Dia terlihat belum seirama dengan Mbeumo dan Cunha. Kombinasinya belum klik,” ujar Neville dalam analisisnya di Sky Sports.