Radja Nainggolan Menyesal Tak Bisa Bela Timnas Indonesia

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 29 Oktober 2025 | 20:46 WIB
Radja Nainggolan Menyesal Tak Bisa Bela Timnas Indonesia
Radja Nainggolan (pssi.org)
Baca 10 detik
  • Radja Nainggolan menyesal tidak membela Timnas Indonesia dan lebih memilih bermain untuk Belgia.
  • Nainggolan merasa kontribusinya di Timnas Belgia tidak sebanding dengan kemampuan yang ia miliki.
  • Ia mengkritik keras mantan pelatih Belgia, Roberto Martinez, yang dianggap tidak memiliki kemampuan taktis

Suara.com - Eks pemain Inter Milan, Radja Nainggolan blak-blakan mengaku menyesal memilih membela Belgia daripada Timnas Indonesia.

Dalam wawancara terbaru di YouTube series ‘Take A Seat’, gelandang berusia 37 tahun ini menyatakan bahwa jika kembali memilih, ia akan lebih memilih timnas Indonesia dibandingkan Belgia.

Ditegaskan Nainggolan, bahwa ia merasakan penghormatan luar biasa dari masyarakat Indonesia. Seperti diketahui pemain keturunan Indonesia itu sempat berkarier di Bhayangkara FC.

Ia juga menyinggung contoh pemain lain, seperti Sandy Walsh, yang memilih memperkuat timnas Indonesia dan mendapat pengakuan besar dari publik.

“Orang Indonesia memberikan rasa hormat yang luar biasa. Karena itu, saya akan berjuang sepenuhnya untuk mereka,” ujar Nainggolan.

"Saya lebih suka bermain untuk Indonesia," tegas eks pemain Cagliari itu.

Radja Nainggolan menyebut bahwa caps bersama Belgia terlalu sedikit, padahal ia merasa salah satu pemain terbaik.

“Saya memiliki dampak yang terlalu kecil, mengingat apa yang bisa saya berikan. Tapi itu bukan sepenuhnya karena pilihan saya sendiri,"

"Di bawah Wilmots, saya sempat dicoret tapi kemudian dimainkan sebagai starter di Piala Eropa. Saya pikir saya salah satu pemain terbaik di turnamen itu,” ungkap Nainggolan.

Baca Juga: Jay Idzes Curhat Merasa Bertanggung Jawab Sebagai Kapten Timnas Indonesia, Kenapa?

Di kesempata yang sama, Radja memberikan kritik pedas kepada Roberto Martinez. Menurutnya, Martinez bukan pelatih yang bagus.

“Saya dicoret oleh Martinez tanpa alasan yang jelas. Menurut saya dia bukan seorang pakar sepak bola dan pelatih yang sangat buruk,"

"Orang-orang yang bilang dia pelatih bagus, bagi saya mereka tidak mengerti sepak bola,” tegasnya.

Nainggolan menekankan bahwa Belgia di bawah Martinez hanya mengandalkan kualitas individu pemain top seperti Eden Hazard, Kevin De Bruyne, dan Romelu Lukaku ketika menghadapi kesulitan di lapangan.

“Belgia tidak pernah punya ide permainan. Tidak ada pola atau pergerakan yang jelas,"

"Kami hanya mengandalkan Mertens untuk mencetak gol, Chadli untuk memutuskan pertandingan, atau tendangan sudut dari De Bruyne yang diselesaikan Fellaini atau Witsel. Itu gaya bermain kami,” lanjut Nainggolan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI