Sejelek Apa Timnas Indonesia U-17 Sampai Keok?

Rabu, 05 November 2025 | 18:33 WIB
Sejelek Apa Timnas Indonesia U-17 Sampai Keok?
Timnas Indonesia U-17 (Antara)
Baca 10 detik
  • Indonesia U-17 kalah 1-3 dari Zambia di laga perdana Piala Dunia U-17 2025.

  • Sempat unggul, Garuda Asia kebobolan tiga gol cepat karena kurang fokus.

  • Indonesia satu-satunya tim Asia yang kalah telak, wajib segera bangkit di laga sisa.

Suara.com - Perjalanan Tim Nasional Indonesia U-17 di ajang Piala Dunia U-17 2025 dimulai dengan hasil yang kurang memuaskan.

Bertanding di Lapangan 7 Aspire Zone, Al Rayyan, pada Selasa (4/11/2025) malam WIB, skuad Garuda Asia takluk dengan skor 1-3 melawan Zambia U-17.

Kekalahan ini menempatkan langkah anak asuh Nova Arianto untuk maju ke babak 32 besar berada dalam tekanan yang signifikan.

Ironisnya, skuad muda Merah Putih sempat memimpin pertandingan lebih dahulu di awal babak pertama.

Pemain andalan, Zahaby Gholy, berhasil mencetak gol pembuka di menit ke-12, memberikan harapan besar bagi seluruh pendukung.

Sayangnya, konsentrasi tim menurun drastis menjelang paruh waktu dan situasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh tim lawan.

Zambia dengan cepat membalikkan keadaan dengan mencetak tiga gol balasan hanya dalam rentang waktu tujuh menit krusial.

Abel Nyirongo tampil impresif dengan menyarangkan dua gol, diikuti oleh satu gol tambahan dari Lukonde Mwale.

Tiga gol cepat yang bersarang ke gawang Indonesia tersebut menutup babak pertama dengan keunggulan 3-1 untuk Zambia.

Baca Juga: Timnas Indonesia Takluk 1-3 dari Zambia di Laga Perdana Piala Dunia U-17 2025

Hasil ini jelas menjadi sebuah alarm keras bagi tim pelatih dan para pemain untuk segera memperbaiki performa mereka di sisa laga.

Pelatih kepala, Nova Arianto, tentunya akan melakukan evaluasi mendalam terkait isu fokus dan ketahanan mental tim di lapangan.

Hasil minor ini semakin terasa berat karena Indonesia U-17 kini mencatatkan rekor sebagai satu-satunya wakil dari Asia yang kalah dengan margin dua gol di pertandingan pembuka.

Dari total sembilan tim Asia yang berkompetisi di Piala Dunia U-17 edisi 2025, enam di antaranya telah menyelesaikan matchday pertama mereka.

Secara keseluruhan, kontingen Asia menunjukkan performa yang cukup menggembirakan di awal turnamen.

Total tiga kemenangan berhasil dicapai oleh wakil-wakil Asia di laga perdana.

Timnas Jepang U-17 membuktikan dominasinya dengan mengalahkan Maroko 2-0.

Korea Selatan juga sukses mencuri perhatian setelah menundukkan Meksiko dengan skor tipis 2-1 dalam laga pembuka mereka.

Kemenangan terbesar dicatatkan oleh Korea Utara yang tampil luar biasa dengan melumat habis El Salvador 5-0.

Sementara itu, Uni Emirat Arab berhasil mengamankan satu poin berharga setelah menahan imbang Kosta Rika 1-1.

Satu-satunya kekalahan wakil Asia selain Indonesia U-17 adalah Qatar, yang harus mengakui keunggulan Italia dengan skor tipis 0-1.

Dengan kekalahan 1-3 dari Zambia, Indonesia menjadi tim Asia dengan selisih gol minus dua, menjadikan catatan ini sebagai rapor terburuk.

Performa yang ditunjukkan oleh tim-tim Asia lain menunjukkan betapa ketatnya persaingan di level global ini.

Ini merupakan sebuah pengingat bahwa Timnas Indonesia U-17 harus segera menemukan solusi untuk masalah fokus dan transisi permainan.

Masih tersisa tiga tim wakil Asia lain yang belum memulai perjuangan di laga perdana, yaitu Tajikistan, Uzbekistan, dan Arab Saudi.

Uzbekistan U-17, yang datang dengan status sebagai juara Piala Asia U-17 2025, diprediksi kuat mampu mengamankan kemenangan saat berhadapan dengan Paraguay.

Arab Saudi dan Tajikistan juga diharapkan dapat menambah daftar hasil positif untuk keseluruhan kontingen Asia di turnamen ini.

Namun, hingga saat ini, fakta bahwa Indonesia menjadi tim yang paling telak kalah di laga pembuka merupakan sebuah "peringatan keras bagi Garuda Asia untuk segera bangkit di pertandingan berikutnya."

Kutipan ini menekankan urgensi perbaikan performa dan mentalitas tim di pertandingan sisa Grup H yang akan semakin sulit.

Perjuangan untuk lolos ke fase gugur masih terbuka, namun Garuda Asia wajib tampil jauh lebih baik, terutama dalam menjaga konsentrasi hingga peluit panjang berbunyi.

Dukungan penuh dari seluruh masyarakat Indonesia diharapkan dapat memacu semangat juang para pemain muda.

Pertandingan berikutnya akan menjadi ujian sesungguhnya bagi mentalitas dan taktik yang diterapkan oleh pelatih Nova Arianto.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI