Junior Calvin Verdonk, Penerus Eliano Reijnders: Jadi Mesin Gol di NEC Nijmegen

Senin, 10 November 2025 | 20:43 WIB
Junior Calvin Verdonk, Penerus Eliano Reijnders: Jadi Mesin Gol di NEC Nijmegen
Orion Zia Solon Nettl pemain keturunan penerus Calvin Verdonk. (Instagram/@futboll.indonesiaa)
Baca 10 detik
  • Membela tim NEC U-19, Orion yang berposisi mirip dengan Eliano Reijnders sudah mencetak 4 gol dari 9 pertandingan di musim ini.
  • Orion menjadi pemain kedua NEC U-19 dengan gol terbanyak sejauh ini. Ia hanya kalah dari striker NEC U-19, Paulo da Silva yang sudah mengoleksi 9 gol.
  • Dalam unggahan @futboll.indonesiaa, disebutkan bahwa baik Orion maupun kedua orang tuanya lahir di Belanda, namun memiliki darah Indonesia dari sang ibu.

Suara.com - Dunia sepak bola kembali diramaikan dengan munculnya talenta muda keturunan Indonesia yang berkiprah di Eropa. Ia adalah Orion Nettl.

Pemain berusia 18 tahun ini ialah junior Calvin Verdonk di NEC dan musim ini, Orion jadi mesin gol di klub Belanda tersebut.

Membela tim NEC U-19, Orion yang berposisi mirip dengan Eliano Reijnders sudah mencetak 4 gol dari 9 pertandingan di musim ini.

Orion menjadi pemain kedua NEC U-19 dengan gol terbanyak sejauh ini. Ia hanya kalah dari striker NEC U-19, Paulo da Silva yang sudah mengoleksi 9 gol.

Dalam unggahan @futboll.indonesiaa, disebutkan bahwa baik Orion maupun kedua orang tuanya lahir di Belanda, namun memiliki darah Indonesia dari sang ibu.

“Orion dan kedua orang tuanya lahir di Belanda, mempunyai darah Indonesia dari sisi ibunya.

Kakek-neneknya berasal dari Bandung, sedangkan ia punya darah Inggris dari kedua orang tua ayahnya,” tulis akun tersebut.

Jika menilik data dari situs Transfermarkt, Orion Zia Solon Nettl lahir di Velp, Belanda, pada 25 Juni 2007.

Meski masih sangat muda, Orion kini sudah memperkuat NEC Nijmegen U-21, tim junior dari klub yang berlaga di Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda.

Baca Juga: Kartu Merah Calvin Verdonk, Wasit Francois Letexier Punya Sejarah Buruk dengan Timnas Indonesia

Fakta ini menunjukkan kualitas dan potensi besar yang dimiliki Orion, sebab ia bermain bersama rekan setim yang jauh lebih senior. Tak banyak pemain seusianya yang mampu menembus skuad U-21 di usia belasan tahun.

Orion mengawali karier sepak bolanya di sejumlah klub usia muda di Belanda. Ia sempat memperkuat VO pada 2015, lalu De Graafschap (2015–2016), sebelum akhirnya bergabung dengan akademi NEC Nijmegen pada tahun 2016.

Potensinya tak hanya di level klub, tapi juga di level internasional. Ia tercatat telah memperkuat Timnas Belanda U-15 pada 2022, dengan total empat penampilan dalam kurun Maret hingga Mei tahun itu.

Pengalaman tersebut menegaskan bahwa Orion memiliki kualitas yang diakui di salah satu sistem pembinaan pemain muda terbaik di dunia.

Dengan latar belakang keluarga Indonesia dan performa menjanjikan di Eropa, Orion Nettl bisa menjadi nama yang patut dipantau oleh PSSI dan Timnas Indonesia kelompok usia muda.

Jika perkembangannya terus positif, Orion berpotensi menjadi tambahan berharga bagi skuad Garuda Muda di masa mendatang.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI