- Heimir Hallgrimsson masuk radar PSSI sebagai calon pelatih Timnas Indonesia.
- Saat ini fokus Hallgrimsson tetap pada timnas Irlandia.
- Hallgrimsson menekankan pentingnya mempertahankan gaya bermain tim sendiri.
Suara.com - PSSI dikabarkan tengah memantau situasi pelatih timnas Irlandia, Heimir Hallgrimsson, sebagai calon kuat pengganti Patrick Kluivert yang dipecat.
Menurut laporan Irish Examiner, Hallgrímsson menjadi salah satu nama yang masuk dalam radar PSSI jika masa jabatannya bersama timnas Irlandia berakhir bulan ini.
Kontrak pelatih asal Islandia itu bersama Asosiasi Sepak Bola Irlandia (FAI) akan berakhir bersamaan dengan perjalanan mereka di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Irlandia saat ini menempati peringkat ketiga di grup, dan harus meraih setidaknya satu kemenangan melawan Portugal atau Hongaria agar peluang mereka lolos ke babak playoff tetap terbuka.
![Mantan pelatih Timnas Islandia, Heimir Hallgrimsson [PASCAL GUYOT / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/07/18/10075-heimir-hallgrimsson.jpg)
Di tengah rumor jadi calon pelatih Timnas Indonesia, Heimir Hallgrimsson saat ini tengah fokus mempersiapkan pemain Irlandia hadapi Cristiano Ronaldo dkk.
Dilansir dari Irish Mirror, Heimir mengakui bahwa Cristiano Ronaldo tetap menjadi ancaman besar bagi timnya.
“Statistik sudah menjawab semuanya. Ronaldo masih mencetak gol dan terus memecahkan rekor. Hasratnya untuk mencetak gol membuat Portugal menjadi tim yang unik dalam menyerang,” ujar Hallgrimsson.
Hallgrímsson menilai bahwa gaya bermain Portugal sangat dipengaruhi oleh karakter Ronaldo yang tidak pernah puas dengan satu atau dua gol saja.
“Mereka akan terus mengirimkan umpan silang dan mencoba menemukan Ronaldo di kotak penalti. Bahkan saat unggul, Portugal tidak akan berhenti menyerang. Mereka selalu ingin mencetak lebih banyak gol, dan itu berkat Ronaldo,” tambahnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-22 akan TC Jangka Panjang Jelang SEA Games 2025
Hallgrimsson menegaskan, meski menghadapi lawan berat seperti Portugal, timnya tidak akan mengubah rencana permainan secara drastis.
“Kami harus tetap bermain dengan gaya kami. Tidak bisa menyerang habis-habisan melawan Portugal, itu bukan pertandingan basket. Tapi kami siap mengambil risiko terukur bila butuh gol di akhir laga,” tegasnya.
Pelatih yang juga pernah membawa Islandia tampil di Piala Dunia 2018 itu menilai skuadnya bisa belajar dari pertemuan sebelumnya di Lisbon, di mana Irlandia kalah tipis lewat gol injury time Rúben Neves.
“Kami sudah melihat banyak momen bagus dari laga itu. Pertahanan kami solid, dan kali ini kami harus lebih tenang dalam penguasaan bola,” pungkasnya.
Kontributor: Adam Ali