- Indonesia dan Kuba mengalami nasib serupa di Piala Dunia, yakni sama-sama pernah tampil pada edisi 1938 namun gagal lolos lagi hingga sekarang.
- Indonesia menjadi pionir Asia di Piala Dunia, meski tampil di tengah konflik internal antara PSSI dan federasi kolonial
- Kuba mencatat kejutan besar dengan mencapai perempat final 1938
Suara.com - Fakta sejarah menyakitkan dialami dua negara yang dulu jadi konsestan Piala Dunia 1938.
Indonesia dan Kuba tercatat sebagai dua negara yang pernah tampil di Piala Dunia sebelum Perang Dunia II, namun tidak pernah lagi lolos ke putaran final hingga hari ini.
Keduanya sama-sama tampil pada edisi 1938 di Prancis dan sejak itu gagal menembus putaran final dalam total 27 kali kualifikasi.
Indonesia, yang saat itu masih bernama Hindia Belanda, mengukir sejarah sebagai negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia.
Meski hadir di tengah situasi dunia yang sedang dilanda perang, partisipasi tersebut menjadi tonggak penting sepak bola Asia dan Indonesia.

Jejak Indonesia di Piala Dunia 1938
Pada edisi 1938, Hindia Belanda lolos tanpa memainkan satu pun laga kualifikasi setelah Jepang mundur karena perang dengan Cina.
Meski demikian, perjalanan ke Prancis tidak berjalan mudah.
Di dalam negeri, pecah konflik antara PSSI yang dipimpin Soeratin Sosrosugondo dengan federasi sepak bola bentukan pemerintah kolonial.
Baca Juga: Ivar Jenner Pasang Badan untuk Indra Sjafri, Kenapa?
PSSI menolak mengirim pemain sebagai bentuk protes karena menginginkan pertandingan penentu antara kedua kubu untuk menentukan siapa layak mewakili Hindia Belanda.
Akibatnya, skuad yang berangkat terdiri dari kombinasi pemain pribumi, keturunan Tionghoa, dan beberapa pemain Belanda.
Pada 5 Juni 1938, Hindia Belanda berjumpa raksasa Eropa, Hongaria, di babak pertama yang langsung menerapkan sistem gugur.
Meski sempat bertahan selama 12 menit, Indonesia kalah 0-6 dalam laga yang disaksikan sekitar 9.000 penonton.
Hungaria kemudian melaju hingga final sebelum dikalahkan Italia 2-4.
Meski kalah telak, nama Indonesia tetap tercatat sebagai pelopor Asia di Piala Dunia.