- Persija comeback menawan usai tertinggal 0-1 dari Persik di babak pertama.
- Dominasi Persija terlihat lewat 67% penguasaan bola dan 11 tembakan.
- Mauricio Souza menegaskan Persija layak menang karena tampil lebih baik sejak menit pertama.
Suara.com - Menguasai 67 persen penguasaan bola, melepaskan total 11 tembakan berbanding dua milik lawan, serta mencatat 356 operan sukses, Persija menutup laga kontra Persik dengan performa dominan.
Bertanding di Stadion Manahan, Solo, Kamis (20/11/2025) malam, Macan Kemayoran meraih kemenangan meyakinkan 3-1. Pelatih Persija asal Brasil Mauricio Souza merasa hasil tersebut layak didapat tim kesayangan Jakmania itu.
Persija menutup babak pertama dengan kondisi tertinggal 0-1. Gawang Carlos Eduardo kebobolan melalui tendangan bebas Ezra Walian pada menit ke-43.
Padahal, sejumlah peluang matang semestinya bisa membawa Persija unggul, sayang lebih berujung gol.
Ritme permainan pun sempat sedikit terganggu karena lapangan tergenang air di beberapa titik.
Situasi tersebut membuat pertandingan memutuskan untuk menunda dimulainya babak kedua selama 2 x 30 menit, demi mengurangi genangan yang menghambat jalannya permainan.
Memasuki paruh kedua, Persija tampil jauh lebih agresif dan konsisten dalam menguasai bola.
Tekanan demi tekanan mereka lancarkan ke pertahanan Persik, dan hasilnya benar-benar luar biasa, tiga gol berhasil dilesakkan dalam 45 menit terakhir.
Gol penyama kedudukan dicetak Eksel Runtukahu pada menit ke-60 setelah menerima umpan terobosan Witan Sulaeman.
Baca Juga: Hasil BRI Super League: Remontada Persija, Jungkalkan Persik Kediri 3-1
Sepuluh menit berselang, giliran Emaxwell Souza mencatatkan namanya di papan skor lewat sundulan memanfaatkan umpan lambung Bruno Tubarao dari sisi kanan.
Gol ketiga tak kalah apik, giliran Witan menjadi kreator pada menit ke-78.
Berawal dari umpan Maxwell, Witan menguasai bola, melewati kiper Persik, lalu menuntaskannya dengan sepakan mendatar kaki kanan. Skor 3-1 bertahan hingga laga berakhir.
Mauricio Souza mengaku puas dengan performa anak asuhnya.
Menurutnya, dominasi Persija sebenarnya sudah terlihat sejak awal pertandingan, dan respons para pemain selepas turun minum menjadi kunci pembalik keadaan.
“Kami lebih baik dari lawan sepanjang pertandingan. Sampai gol mereka tercipta, lapangan masih bisa dipakai untuk bermain. Setelah gol mereka, lapangan tidak bisa lagi untuk bermain dengan baik,” katanya usai laga.