-
Boxing Day merupakan tradisi sepak bola Inggris yang berasal dari pemberian hadiah era Victoria.
-
Pertandingan 26 Desember berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat Inggris di tengah libur Natal.
-
FA mengatur jadwal pertandingan berdasarkan jarak geografis untuk mengurangi kelelahan fisik para pemain.
Meski sangat dicintai oleh para penggemar namun tradisi ini tidak jarang mendatangkan kritik dari internal klub.
Sejumlah juru taktik dan pemain mengeluhkan jadwal yang sangat menguras tenaga di tengah waktu istirahat keluarga.
Mereka dipaksa untuk tetap merumput di lapangan hijau saat sebagian besar orang merayakan momen kehangatan bersama orang tercinta.
Guna mengatasi beban fisik yang terlalu berat Asosiasi Sepak Bola Inggris atau FA menyiapkan strategi khusus.
Pihak otoritas sepak bola berusaha menyusun jadwal agar tim-tim yang bertanding memiliki jarak geografis yang dekat.
Kebijakan pertemuan tim sekota atau regional ini bertujuan untuk meminimalisir durasi perjalanan yang melelahkan bagi skuad.
Selain itu suporter juga lebih dimudahkan dalam melakukan perjalanan tandang karena lokasi stadion yang relatif lebih terjangkau.
Ternyata kemeriahan tanggal 26 Desember ini tidak hanya menjadi milik cabang olahraga sepak bola profesional saja.
Olahraga populer lain seperti kriket hingga balap kuda juga ikut menyemarakkan tradisi libur nasional di Inggris.
Baca Juga: 7 Promo Minuman Kopi Spesial Natal 2025 dan Tahun Baru, Jangan sampai Ketinggalan!
Daya tarik yang luar biasa dari Boxing Day kini mulai menginspirasi kompetisi lain seperti Liga Italia.
Walaupun terus memicu perdebatan mengenai kesehatan pemain namun tradisi ini tetap kokoh berdiri sebagai sebuah identitas.
Boxing Day telah menjadi simbol kekuatan komersial dan budaya yang sangat melekat pada tubuh Premier League Inggris.
Warisan sejarah ini membuktikan bahwa sepak bola bisa menyatu dengan tradisi sosial masyarakat dalam waktu lama.
Popularitasnya yang mendunia menjadikan setiap pertandingan di hari tersebut memiliki nilai jual yang sangat tinggi sekali.
Hingga saat ini Premier League tetap konsisten menjaga marwah tradisi yang sudah berusia ratusan tahun tersebut.